Semarang (ANTARA News) - Beragam kehidupan masyarakat Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah dalam bidikan lensa kamera mencoba dihadirkan dalam pameran foto bertajuk "Semarang on Frame" yang digelar mulai Senin hingga Sabtu (22/5).
Puluhan foto yang menggambarkan lika-liku kehidupan di Kota Semarang karya para fotografer MATA Semarang Photography Club (MSPC) itu dipajang dalam deretan bingkai yang tersusun rapi di lobi Hotel Novotel Semarang.
"Hasil jepretan kamera bisa mengangkat realitas kehidupan masyarakat yang terjadi, baik dari sisi keindahan maupun sisi problematikanya," kata Ketua MSPC Bambang RSD saat membuka pameran tersebut.
Ia menyebutkan jumlah foto yang dipamerkan sekitar 47 bingkai dan semuanya menggambarkan kehidupan masyarakat Kota Semarang meskipun objek yang dipilih setiap fotografer berbeda sesuai selera.
"Kami memang tidak membatasi apa yang akan dijadikan objek foto oleh para fotografer, asalkan karya fotografi yang mereka hasilkan mengandung nilai dan makna budaya yang ada di Kota Semarang," katanya.
Para fotografer boleh saja menggunakan model atau membuat foto dengan suasana "pre-wedding", namun tetap saja latar belakang foto harus bermakna budaya, misalnya memilih latar bangunan kuno di Kota Semarang.
Menurut dia, para fotografer biasanya memilih objek foto berupa tempat yang menjadi ciri khas Kota Semarang, seperti Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama, atau Lawang Sewu yang sangat eksotis.
"Bangunan kuno dan bersejarah memang memiliki nilai tersendiri yang membuat hasil jepretan menjadi lebih indah meskipun teknik pemotretan yang digunakan fotografer sangat memengaruhi hasil jepretan," katanya.
Ia mencontohkan salah satu karyanya yang berjudul "Polder Tawang", sebenarnya Polder Tawang sudah diketahui kalangan masyarakat sehingga kalau hanya objek itu yang dijadikan bidikan tentunya kurang menarik.
"Karena itu, saya menggunakan model dan lensa kamera `fish eye` yang memberikan efek bulat sehingga gambar yang dihasilkan lebih indah dan tidak terkesan `flat` (datar)," katanya.
Berkaitan dengan pemilihan tema "Semarang on Frame", ia mengaku pemilihan tema itu untuk memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-463 Kota Semarang, sekaligus mengangkat nilai budaya yang dimiliki.
"Kami juga akan menyeleksi foto-foto yang dipamerkan tersebut untuk dipilih mana yang menjadi foto favorit I, II, dan III berdasarkan daya tarik dan minat para pengunjung," kata Bambang.
Sementara itu, salah satu peserta pameran foto, Ricky Fitrianto, mengatakan dirinya mengambil suasana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang beberapa waktu lalu sebagai salah satu objek jepretannya.
"Foto itu menggambarkan seorang ibu yang tengah terbaring lemas di rumah sakit, namun tetap menggunakan hak pilihnya meskipun harus dibantu petugas medis RS," kata Ricky.(*)
(U.KR-ZLS/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010