"Saya sudah lima tahun ini menjadi pengurus wirakarya dan pengurus SOKSI. Jadi, wajar jika saya merasa sangat siap untuk memmpin SOKSI," kata Rusli di sela Rapat Konsolidasi Fraksi Partai Golkar di Gedung DPR, Selasa (18/5).
Menurut Rusli, dirinya berniat maju dalam pemilihan ini karena rasa terima kasihnya kepada organisasi yang telah benyak memberikan pendidikan politik kepadanya.
"Ini organisasi di mana saya banyak berkiprah dan diberikan pendidikan politik. Nilai-nilai dasar yang sudah diletakan para pendiri sudah seharusnya dijadikan pedoman. Sekarang tinggal persoalan aplikasi dan implementasinya dari program-program itu untuk bermuara dengan stakholder dan partai politik dalam mencapai kesejahteraan masyarakat," tutur Rusli.
Disinggung soal rangkap jabatan dan apakah dirinya bisa memiliki waktu bekerja dan terus membesarkan SOKSI mengingat jabatannya sebagai Gubernur Riau, Rusli mengaku, jabatannya di eksekutif tidak akan menganggu kegiatannya di SOKSI jika terpilih nanti.
"Tidak ada larangan atau AD/ART di DPP soal rangkap jabatan. Saya juga intensitasnya sangat tinggi di Jakarta. Jadi, saya kira tidak akan mempengaruhi soal kekhawatiran kurangnya waktu itu. Apalagi saya sekarang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Eksekutif dan Yudikatif. Saya kira persoalannya Cuma di masalah manajerial waktunya," jelasnya.
Munas pilar Partai Golkar ini akan berlangsung seru. Pasalnya, selain dibuka Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), peta kandidat ketua umum juga merucut pada dua nama, Ketua DPP Partai Golkar Ade Komarudin dan Gubernur Riau Rusli Zaenal.
Ketua Dewan Penasihat sekaligus pendiri SOKSI Prof Suhardiman juga mengindikasikan dua nama yang bakal bertarung seru di munas nanti.
"Saya kira hanya ada dua kandidat yang bakal bersaing yakni Ade Komarudin dan Rusli Zaenal. Soal siapa yang akan terpilih nanti, sepenuhnya tergantung dari penggalangan dan dukungan dari para Dewan Pimpinan Daerah (Depidar). Kalau sampai terjadi kebuntuan politik atau deadlock, maka munas ini akan diambil alih oleh dewan penasehat atau pendiri. Jadi, mudah-mudahan saja pemilihan nanti berlangsung secara demokratis," ujarnya.
Suhardiman berharap, siapapun yang terpilih, dirinya berharap, SOKSI sebagai satu-satunya kekuatan politik dan pendiri Partai Golkar tetap terus utuh mendukung Partai Golkar. Karena sebagai pilar partai, SOKSI memiliki sumber kader yang sudah teruji.
"SOKSI harus menjadi garda terdepan untuk menghasilkan kader–kader bangsa untuk menumbuhkan kembali nation and character building dengan menjunjung tinggi budaya nasional," tukasnya.(*)
(T.D011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010