"Kami sangat berharap keluarga mengijinkan dilaksanakannya otopsi terhadap jenazah Pdt Zanambani agar penyidik dapat melakukan penyidikan terkait kasus tersebut, " harap Waka Polda Papua kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Baca juga: TGPF: Otopsi Pdt Yeremias terkendala izin keluarga
Baca juga: TGPF: Otopsi Pdt Yeremias terkendala izin keluarga
Dia mengakui otopsi itu sendiri merupakan bagian dari penyelidikan hingga sangat diharapkan keluarga mengijinkan.
Bupati Intan Jaya terus melakukan pendekatan dengan pihak keluarga agar mengijinkan dilakukannya otopsi hingga dapat mengungkap penyebab kematian Pdt Zanambani.
Pendekatan ke pihak keluarga terus dilakukan mengingat sebelumnya keluarga sempat memberi ijin untuk dilakukan otopsi asal dilakukan di Hipadipa, kata Fakhiri seraya mengaku tidak mengetahui pasti penyebab keluarga menarik kembali ijinnya sehingga otopsi belum dapat dilakukan hingga kini.
Baca juga: Pangdam: Tindak tegas anggota TNI terlibat kematian Pdt. Yeremias
Baca juga: Pangdam: Tindak tegas anggota TNI terlibat kematian Pdt. Yeremias
Padahal kami sudah menyiapkan tim dokter forensik independen untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Pdt Zanambani yang ditemukan meninggal 19 September lalu di Hipadipa, kata Brigjen Pol Fakhiri.
Ditambahkan, tim independen yang disiapkan melakukan otopsi terhadap Pdt. Zanambani yang disiapkan berasal dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
"Mudah-mudahan ijin dari keluarga segera didapat sehingga otopsi dapat dilakukan, " harap Bgigjen Pol Fakhiri.
Baca juga: Legislator: Panglima TNI bentuk tim investigasi tewasnya Pdt Zanambani
Baca juga: Legislator: Panglima TNI bentuk tim investigasi tewasnya Pdt Zanambani
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020