Pamekasan (ANTARA) - Dokter spesialis radiologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet Martodirjo Pamekasan, Jawa Timur Sardjono Utomo Rabu, meninggal dunia akibat terpapar virus corona jenis baru (COVID-19).
"Dokter Sardjono merupakan dokter pertama di Pamekasan yang terpapar COVID-19 dan meninggal dunia," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 RSUD Pamekasan dr Syaiful Hidayat kepada ANTARA di Pamekasan, Rabu sore.
Dokter Sarjono merupakan satu dari dua orang dokter yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, sedangkan jumlah total tenaga medis yang terpapar COVID-19 hingga 2 Desember 2020 ini terdata sebanyak 50 orang, terdiri dari dokter, perawat dan bidan.
Baca juga: Seorang dokter usia 27 tahun meninggal akibat COVID-19 di Sultra
"Umumnya telah sembuh, dan hanya Dokter Sarjono ini yang meninggal dunia," kata "Yayak" sapaan karib dr Syaiful Hidayat ini.
Sardjono yang juga mantan aktivis Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Surabaya ini dikebumikan di Tempat Pemakanan Umum (TPU) Ronggosukowati Pamekasan dengan protokol kesehatan.
Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga orang anak dan empat orang cucu di usia 67 tahun.
"Saya bersaksi almarhum orang baik, semoga mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya," kata teman seprofesi almarhum dr Farid Anwar.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Pamekasan, dengan adanya tambahan ini, maka hingga 2 Desember 2020 jumlah warga yang meninggal dunia akibat virus corona jenis baru ini bertambah menjadi 42 orang dari sebelumnya 1 Desember 2020 sebanyak 40 orang.
"Sebab selain Dokter Sarjono, ada satu pasien positif COVID-19 lagi yang meninggal dunia hari, yakni pasien berinisial M (64) asal Kecamatan Galis," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pamekasan Sigit Priyono.
Baca juga: Satu lagi, seorang dokter gigi di Sultra meninggal akibat COVID-19
Baca juga: Satu lagi dokter di Malang meninggal dunia karena COVID-19
Baca juga: Ada tiga lagi, PB IDI: 130 dokter gugur akibat pandemi COVID-19
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020