Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore, masih terpuruk sehubungan posisinya masih di atas level Rp9.100, meski tekanan pasar agak berkurang.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah menjadi Rp9.110-Rp9.125 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.090-Rp9.100 atau turun 20 poin.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, pasar masih didominasi aksi lepas rupiah meski tekanan pasar agak berkurang karena membaiknya saham-saham di Amerika Serikat.

Pelaku pasar mulai mengurangi tekanan jual karena euro sedikit membaik terhadap dolar meski posisinya masih tetap melemah, katanya.

Menurut dia, rupiah berpeluang untuk kembali menguat kalau melihat tekanan pasar agak berkurang.

Apabila saham-saham di Amerika Serikat menguat cukup tajam yang diikuti oleh bursa regional, maka peluang rupiah untuk makin kuat, katanya.

Posisi rupiah, lanjut dia, sebenarnya masih cukup aman dan stabil, karena masih di kisaran antara Rp9.100 sampai Rp9.150 per dolar.

Apabila rupiah kembali menguat hingga jauh di bawah angka Rp9.100 per dolar akan menimbulkan kekhawatiran pasar terutama eksportir, katanya.

Ia mengatakan, rupiah kemungkinan sulit untuk bisa menembus angka Rp9.100 per dolar karena Bank Indonesia (BI) akan menjaganya. BI khawatir apabila rupiah menguat hingga mendekati angka Rp9.000 per dolar, maka kenaikannya akan terus berlanjut.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010