Maka Anda perlu 100 hari untuk memvaksinasi 15 juta orang

Berlin (ANTARA) - Kepala panel ahli Jerman untuk penggunaan vaksin (STIKO) memperkirakan negara itu akan membutuhkan waktu hingga 2022 untuk menyuntik seluruh penduduknya dengan vaksin COVID-19, karena keterbatasan kapasitas.

"Jika Anda dapat memberikan suntikan pada 150 ribu hingga 200 ribu orang sehari, jadi dalam lima atau enam hari seminggu---dengan asumsi vaksin tersedia dan orang bersedia untuk divaksinasi---maka Anda dapat menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata kepala STIKO Thomas Mertens kepada Rheinische Post.

"Maka Anda perlu 100 hari untuk memvaksinasi 15 juta orang," ujar dia, menurut ringkasan wawancara yang akan diterbitkan oleh surat kabar harian pada Kamis (3/12).

Baca juga: Elon Musk bicarakan vaksin, hingga bertemu CEO VW di Jerman
Baca juga: Jerman sebut vaksin COVID-19 kemungkinan tersedia pada awal 2021

Jerman sedang terburu-buru untuk mempersiapkan pusat vaksinasi di seluruh negeri sehingga dapat mulai menawarkan suntikan dengan cepat begitu vaksin telah disetujui di Eropa.

Moderna dan Pfizer-BioNTech bersaing ketat untuk meluncurkan vaksin COVID-19 mereka setelah keduanya mengajukan permohonan persetujuan darurat Uni Eropa minggu ini, meskipun ada ketidakpastian apakah peluncuran dapat dimulai tahun ini.

Inggris telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu, mendahului Amerika Serikat dan Eropa untuk menjadi negara pertama di Barat yang secara resmi mendukung suntikan yang disebut akan menjangkau orang-orang yang paling rentan awal pekan depan.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa 60 persen hingga 70 persen populasi perlu memperoleh kekebalan, baik melalui vaksin COVID-19 atau melalui infeksi, agar pemerintah dapat mencabut aturan seperti pembatasan pertemuan pribadi. Namun, vaksinasi sifatnya tidak wajib di Jerman.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS, Jerman dan Inggris rencanakan vaksinasi COVID-19 mulai Desember
Baca juga: Jerman mulai suntikkan vaksin COVID Desember ini

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020