Jakarta (ANTARA News) - Rencana kenaikan pajak yang diusulkan pemerintah bakal mengancam penjualan produk otomotif yang sedang tumbuh dan kalangan industri meminta rencana itu dikaji lagi.
Pemerintah mengusulkan kenaikan registrasi pajak dari 10 persen menjadi 20 persen dan pajak progresif dari 1,5 persen menjadi 10 persen.
Direktur Utama PT Astra Internasional Tbk (ASII), Prijono Sugiarto, di Jakarta Selasa mengatakan, kenaikan pajak tersebut dapat menurunkan volume penjualan otomotif nasional. "Perlu dikaji lagi (kenaikan pajak)," ujarnya.
Menurutnya industri otomotif saat ini sedang tumbuh bagus, produk otomotif roda empat produksinya naik 74 persen dan roda dua naik 35 persen. "Kalau pajak progresif itu naik, tentu ada pengaruhnya ke volume penjualan otomotif," katanya.
Hal senada diungkapkan Direktur ASII, Jhonny Darmawan. Menurutnya pengenaan pajak progresif bakal menurunkan penjualan otomotif Astra.
Dia memperkirakan pangsa pasar otomotif Astra berada di level 36 persen jika ada pengenaan pajak progresif. "Padahal seharusnya kita bisa raih pangsa pasar sekitar 38 hingga 39 persen," tambahnya.
Prijono tidak bisa memprediksi kinerja keuangan perseroan sampai akhir 2010 karena terhadang kemungkinan adanya perubahan kebijakan pajak tersebut.
"Kita tidak bisa prediksi pendapatan ke depan, meskipun triwulan I baik, tapi mudah-mudahan saja terus tumbuh," katanya.
(B008/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010