Uni Eropa juga mendorong resolusi damai untuk menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan,

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans mengatakan Uni Eropa menolak militerisasi di Laut China Selatan dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri di perairan yang disengketakan itu.

"Hasil dari pertemuan menteri ASEAN dan Uni Eropa pada Selasa (1/12), bahwa Uni Eropa menekankan pentingnya non-militerisasi dan pengendalian diri mengenai Laut China Selatan," ujar Igor Driesmans dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan penting bagi semua pihak untuk mengikuti prinsip non-militerasisasi dan pengendalian diri dalam mengatasi ketegangan di Laut China Selatan.

Baca juga: PM Li: Laut China Selatan rumah bersama
Baca juga: AS sebut RI miliki peran penting di Laut China Selatan

Uni Eropa menggarisbawahi pentingnya penerapan United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

"Serta kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan," ujar Dubes Igor.

Uni Eropa, lanjut dia, mendorong negosiasi menuju kesimpulan awal dari Pedoman Perilaku/ Code Of Conduct yang efektif dan substantif di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

"Uni Eropa juga mendorong resolusi damai untuk menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan," ujar dia.

Terkait pertemuan menteri ASEAN dan Uni Eropa pada Selasa (1/12), Dubes Igor mengatakan bahwa Uni Eropa dan ASEAN juga sepakat untuk meningkatkan kemitraan dialog sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi antarpemimpin.

"Uni Eropa dan ASEAN akan membentuk ikatan yang lebih kuat dan menciptakan peluang untuk lebih banyak keterlibatan di antara pemimpin. Saat ini Uni Eropa dan ASEAN belum memiliki pertemuan reguler antara pemimpin," ujar dia.

Dubes Igor mengungkapkan ASEAN yang kuat menjadi penting bagi Uni Eropa dalam mendukung mendukung multilaterarisme dan dapat membawa stabilitas ke Asia dan seluruh dunia.

Baca juga: Eropa minta Laut China Selatan bebas untuk dilintasi
Baca juga: ASEAN diharapkan bersatu agar kendalikan konflik di Laut China Selatan

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020