Cilacap (ANTARA News) - Empat korban kecelakaan kapal Karunia--bukan Kurunia seperti dalam berita sebelumnya--, di Sungai Citanduy di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di tiga lokasi berbeda.

"Keeempat korban berhasil ditemukan tim `Search and Rescue` (SAR) gabungan tadi pagi," kata Koordinator Badan SAR Nasional Kabupaten Cilacap Waluyo di Posko Pencarian Korban Kapal "Karunia" di Desa Rawa Apu, Kecamatan Patimuan, Cilacap, Jateng, Selasa.

Keempat korban tewas yang ditemukan tadi pagi masing-masing Konas (40), Dasma (50), dan Dursipan (45), warga Rebeng Wetan, Indramayu, Jabar, serta Warnadi (43), warga Desa Limpas, Patrol, Indramayu.

Warnadi dan Konas ditemukan di sekitar Jongor Asu, Pantai Nusakambangan, pukul 05.30 WIB.

"Dasma ditemukan pukul 05.45 WIB di sekitar Gua Lawet, Pulau Nusakambangan. Dursipan ditemukan pukul 06.10 WIB di Cilutung atau sekitar dua kilometer selatan lokasi kejadian," katanya.

Jenazah keempatnya kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kalipucang, Ciamis, sebelum diambil keluarganya dari Indramayu.

Tim SAR masih bekerja keras untuk menemukan tiga korban lainnya, Dasuki (warga Karangmalang RT 01 RW 05, Anjatan Lama, Indramayu), Dirman (warga Rebeng Wetan, Indramayu), dan Narni (warga Anjatan Lama, Indramayu).

"Pagi ini kami akan fokuskan pencarian ke arah barat Segara Anakan yang merupakan muara Sungai Citanduy," kata Waluyo.

Kapal compreng "Karunia" yang dinahkodai Ludi dan mengangkut 33 peziarah asal Indramayu mengalami kecelakaan di Sungai Citanduy Minggu pagi (16/5).

Akibat peristiwa tersebut, nahkoda bersama 23 peziarah yang baru berziarah di Goa Masigit Sela, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampunglaut, Cilacap, berhasil diselamatkan.

Sementara tiga peziarah lainnya meninggal sesaat setelah kejadian dan delapan orang dinyatakan hilang terbawa arus.

Hingga Selasa (18/5) sudah lima korban hilang yang sudah ditemukan kembali dalam keadaan tewas, sedangkan tiga lainnya masih dicari.

(U.KR-SMT/F002/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010