Lebak (ANTARA News) - Pemakaman tersangka teroris Saptono alias Pak Tuo di Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, berjalan lancar dan cukup kondusif dengan pengamanan melibatkan 182 personel polisi.
"Selama ini pemakaman jenazah Saptono di kampung halamanya sangat kondusif," kata Kepala Bagian Operasional Polres Lebak Kompol M Amin, Senin.
Amin mengatakan, pemakaman Saptono bersebelahan dengan makam kakak kandungnya, Jaja Pura Sudarma alias Encang, di Tempat Pemakaman Umum Keramat Anggira Wastu, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Saptono tersangka teroris yang tewas ditembak mati tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Cikampek, Jawa Barat.
Sedangkan, Jaja Pura Sudarma tewas ditembak mati Densus 88 Mabes Polri dalam penggrebegan di depan Polsek Lampeung, Aceh Besar.
Kedatangan jenazah Saptono di Desa Sajira Kecamatan Sajira pukul 14.57 WIB dengan menggunakan ambulans "Mitra layanan masyarakat" dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
"Prosesi pemakaman berjalan lancar dan tertib, meskipun terdengar teriakan "Allah Akbar," katanya.
Menurut dia, awalnya pemakaman jenazah Saptono ada penolakan warga Desa Sajira, namun tidak terbukti setelah keluarganya bermusyawarah dalam prosesi pemakaman dengan melibatkan masyarakat setempat.
Sebab pemakaman Jaja Pura Sudarma, kakak kandungnya Saptono warga setempat tidak dilibatkan dalam prosesi pemakaman.
"Kami merasa lega dengan pemakaman Saptono tidak terjadi konflik dengan warga setempat," katanya.
Sementara itu, Awal Purwono (55) kakak kandung pertama mengaku pihaknya pasrah dan ikhlas bahwa kedua adiknya yang mati ditembak tim Densus 88 Antiteror karena memperjuangkan keyakinan itu.
"Saya dan keluarga tabah menerima kematian Saptono karena sudah takdir harus meninggal dunia dengan cara ditembak itu," katanya.
(U.KR-MSR/E001/S026)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010