Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia perlu membangun pusat kebudayaan serumpun di masing-masing negara sebagaimana yang direkomendasikan EPG (Eminent Person Group) karena salah satu potensi dan paling krusial adalah masalah kebudayaan.

"Beberapa kali terjadi ketegangan antara Indonesia-Malaysia, bahkan beberapa kali demontrasi di Kedubes Malaysia di Jakarta, adalah karena isu dan masalah kebudayaan. Oleh karena itu, pembentukan pusat kebudayaan serumpun Indonesia-Malaysia di masing-masing negara sangat penting," kata juru bicara EPG Indonesia Dr Musni Umar di Jakarta, Senin, dalam wawancara via telepon.

EPG Indonesia-Malaysia yang dibentuk oleh masing-masing kepala pemerintahan telah merekomendasikan perlunya pusat kebudayaan serumpun Indonesia-Malaysia di Indonesia dan Malaysia.

EPG sendiri akan mengikuti pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Najib Tun Razak di Kuala Lumpur, 18-19 Mei 2010, dalam rangka pertemuan konsultasi tahunan ke-7.

"Kami EPG akan mengadakan seminar dan peluncuran buku `Membangkitkan Memori Kolektif Kesejahteraan Indonesia-Malaysia` pada 19 Mei 2010, di anjungan pusat sejarah Malaysia," kata Dr Musni, dosen di Universitas Islam Jakarta.

(A029/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010