Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia belum memiliki rencana untuk menutup kedutaan besar Republik Indonesia di Bangkok, Thailand, sekalipun dalam tiga hari bentrokan antara pasukan pemerintah Thailand dan kelompok anti-pemerintah baju merah telah menewaskan 25 orang.

"Sampai saat ini belum ada...tidak ada rencana untuk menutup kedutaan, ...pada intinya kita masih memastikan warga negara kita di sana aman," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Minggu.

Kemlu, kata Jubir, terus mencermati perkembangan situasi di Thailand. Ia menjelaskan Satuan Tugas (Satgas) KBRI Bangkok yang telah dibentuk sejak April lalu juga terus memantau perkembangan di negara tersebut dari waktu ke waktu.

Satgas memfokuskan aktifitasnya guna memastikan keselamatan WNI yang dilakukan melalui berbagai cara komunikasi baik dengan jejaring internet maupun telepon.

Saat ditanya apakah KBRI Bangkok akan tetap memberikan layanan pada 17-18 Mei mendatang karena pihak berwenang Thailand memutuskan dua hari itu sebagai hari libur resmi di Bangkok, Faiza mengatakan bahwa operasi KBRI biasanya disesuaikan dengan keadaan di negara yang bersangkutan.

"Tapi saya belum mengecek," katanya.

Sejak Kamis (13/5) pemerintah Thailand menetapkan untuk membatasi akses jalan di sekitar tempat unjuk rasa di kawasan Rachaprasong. Salah satu jalan yang ditutup adalah jalan Petchaburi, yang merupakan lokasi dimana KBRI Bangkok berada.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di kompleks Istana Kepresidenan mengatakan kantor perwakilan RI di Bangkok harus tetap beroperasi untuk terus melayani warga negara Indonesia (WNI).

"Kita tidak ada rencana untuk menutup perwakilan kita, namun tentunya melihat situasi dan kondisi yang sedemikian memburuknya tentu saya instruksikan kepada duta besar (Dubes) untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Marty mengatakan meski tetap buka, untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan staf kedutaan yang bertugas adalah staf-staf yang memiliki tugas esensial saja.

"KBRI tidak ditutup tetapi stafnya yang esensi saja bekerja sehingga meminimalisas kemungkinan adanya gangguan. Tapi KBRI tetap harus bekerja karena kita harus tetap memberi perlindungan kepada WNI seandainya ada kesulitan yang dihadapi harus tetap berfungsi," tegasnya.

Meski KBRI tetap beroperasi, namun pemerintah RI memutuskan meliburkan sekolah Indonesia di Bangkok pada Jumat (14/5).

Sebelumnya pemerintah AS telah menutup kedutaan besarnya di Bangkok, sedangkan sekitar 110 staf kedutaan besar Jepang di Bangkok sempat terjebak di dalam gedungnya pada Jumat malam, akibat meningkatnya bentrokan.
(G003/A033)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010