Medan (ANTARA News) - Proses rekaptilasi suara hasil pilkada Kota Sibolga, Sumatera Utara, dilakukan di Mapolres Tapanuli Tengah, menyusul kerusuhan yang sempat terjadi di daerah itu.
"Hingga malam ini penghitungan suara masih terus dilakukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di Mapolres," kata Humas Komisi Pemilihan Umum Sibolga Monang Sihombing saat dihubungi ANTARA dari Medan, Sabtu malam.
Penghitungan suara dilakukan di Mapolres untuk mengindari kembali terulangnya aksi anarkis yang dilakukan sekelompok massa yang mendatangi dan merusak tiga kantor camat di daerah itu, Jumat (14/5), yakni kantor Camat Sibolga Utara, Camat Sibolga Sambas dan kantor Camat Sibolga Selatan.
Massa mendatangi dan merusak ketiga kantor camat pada saat PPK tengah merekapitulasi hasil pilkada. Bahkan, massa berusaha menerobos masuk untuk merampas kotak suara.
"Untuk mengamankan jalannya proses rekapitulasi, kita memutuskan untuk melakukan penghitungan di Mapolres. Petugas PPK sendiri mendapat pengawalan dari anggota kepolisian," kata Sihombing.
Pilkada Kota Sibolga yang digelar Rabu (12/5) diikuti lima pasangan calon, masing-masing berdasarkan nomor urut Wilfren Gultom-Hazmi Arif Simatupang, Syarfi Hutauruk-Marudut Situmorang, Afifi Lubis-Halomoan Parlindungan Hutagalung, Hotman Silalahi-Syahril Piliang dan pasangan RH Sianturi-H Ulam Raya Hutagalung.
Jumlah pemilih di Kota Sibolga berdasarkan DPT sebanyak 65.517 orang yang memberikan hak suaranya di 183 TPS.
Pilkada Kota Sibolga digelar serentak dengan pilkada di delapan kabupaten/kota lain di Sumut, yakni Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Toba Samosir, Asahan, Tapanuli Selatan, Tebing Tinggi, Binjai dan Medan. (M034/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010