Pamekasan (ANTARA News) - Warga pelanggan perusahaan daerah air minum (PDAM) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan pelayanan petugas perusahaan tersebut, karena sudah lama aliran air macet menyusul pemutusan aliran listrik oleh pihak PLN belum lama ini.
"Kalau di desa sudah enam bulan masyarakat tidak mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM. Padahal di sini merupakan desa yang rawan kekeringan," kata warga Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Achsanuddin, Sabtu.
Ia menjelaskan, warga di desa itu terpaksa mencuci dengan menggunakan air hujan, karena di daerah sekitar memang tidak ada sumber air.
Sementara untuk kebutuhan minum dan memasak, warga terpaksa mengambil air ke desa lain yang jaraknya mencapai lima kilometer.
Achsanuddin menambahkan, sejak aliran listrik ke ranting PDAM Kecamatan Larangan diputus oleh pihak PLN dengan sangkaan melakukan pencurian aliran listrik, warga Kecamatan Larangan kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, PDAM melakukan distribusi air melalui mobil tangki ke PDAM Kecamatan Galis, namun dalam pelaksanaannya tidak optimal dan tidak mampu memenuhi kebutuhan air pelanggan.
"Kami berharap PDAM bertindak cepat sehingga masyarakat yang kesulitan air bersih segera teratasi," kata Achsanuddin berharap.
Direktur Umum PDAM Pamekasan, Iskandar mengaku, telah mengetahui persoalan tersebut, namun belum bisa bertindak cepat karena terkendala teknis.
"Kami masih berupaya sambil berkoordinasi dengan Pemkab Pamekasan," kata Iskandar.
Di wilayah Kecamatan Larangan ini ada sekitar 90 kepala keluarga pelanggan PDAM yang mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan 49 pemasang PDAM baru yang sampai saat ini belum mendapatkan aliran air sama sekali. (ZIZ/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010