Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo mengatakan struktur pengurus Partai Demokrat periode 2010-2015 akan lebih besar atau "gemuk"pengurus periode 2005-2010.
"Penggemukan terjadi karena pada struktur inti ada tambahan jabatan dua wakil ketua umum serta ada akan dibentuk majelis tinggi dan badan-badan yang kebutuhannya disesuaikan dengan operasional," kata Hadi Utomo, di Jakarta, Sabtu.
Dijelaskan Hadi, penambahan sejumlah jabatan dan badan dalam struktur kepengurusan merupakan tuntutan kebutuhan Partai Demokrat guna memenuhi target pada Pemilu 2014.
Menurut dia, setiap posisi dan bagian yang ditambahkan ada fungsi, tugas, dan spesialisasinya masing-masing.
Setiap departemen dan badan dalam struktur kepengurusan, katanya, bisa mewadahi tugas-tugas sesuai dengan kementerian di kabinet.
"Untuk mengisi struktur baru, maka kongres di Bandung akan mengamendemen beberapa pasal pada AD/ART terkait dengan posisi dan bagian yang akan ditambahkan dama struktur pengurus," katanya.
Dikatakannya, perubahan struktur pengurus dilakukan belajar dari pengalaman periode 2005-2010 dan ke depan akan dikelola lebih kolektif guna menuju partai modern untuk memberikan sumbangan kepada negara dan masyarakat.
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin menambahkan, dalam struktur baru Partai Demokrat mendatang, posisi tertinggi ada pada majelis tinggi partai yang membawahi dewan pembina, Dewan Pimpinan Pusat, dan Dewan Kehormatan.
"Majelis Tinggi berisi sembilan orang meliputi anggota dewan pembina, anggota dewan kehormatan plus ketua umum," katanya.
Kemudian, ketua umum didampingi dua wakil ketua umum serta sekjen didampingi direktur eksekutif yang akan membawahi departemen dan divisi.
"Departemen dan divisi akan mengelola isu kementerian terkait," katanya. Dijelaskannya, di internal partai kekuasaan tertinggi berada di majelis tinggi tapi untuk eksternal kekuasaan tertinggi ada pada ketua umum.
"Karena ketua umum bagian dari majelis tinggi, sehingga tidak saling bertentangan," kata Hadi.(R024/A011)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010