Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Tersangka teroris Haryadi Usman dan istrinya Nining Pujiarti alias Lulu pernah menetap selama satu bulan di Perumahan Grand Residance blok RR nomor 238, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Koordinator Keamanan Perumahan Grand Residance, Edi, mengatakan bahwa rumah di Blok RR nomor 238 itu sebelumnya tercatat milik M. Aris Ahmad sebelum kemudian dibeli oleh Haryadi Usman.

Rumah yang baru saja direnovasi sejak dua pekan terakhir itu, kata dia, rencananya akan dikontrak oleh salah satu rekan Haryadi. "Memang sudah jadi kebiasaan warga perumahan, beli rumah direnovasi, kemudian disewa sama temannya atau orang lain tanpa sepengetahuan pihak keamanan komplek atau pengembang," ujar Edi.

Dikatakan Edi, pasangan suami istri itu jarang terlihat di komplek Grand Residence, bahkan ia mengaku baru mengetahui pasangan suami istri itu menjadi target Detasemen Khusus (Densus) 88 setelah terjadi penggeledahan oleh petugas di rumah bercat abu-abu itu pada 7 Mei 2010 lalu.

"Setahu saya nama orang itu adalah Usman bukan Haryadi," ujarnya.

Seorang tukang sampah, Masan (59) mengaku beberapa kali melihat Haryadi Usman dan istrinya di rumah itu. Pria yang sudah dua tahun menjadi tukang sampah di komplek tersebut mengaku telah beberapa kali melihat Lulu menggunakan cadar.

"Saya sudah sering melihat yang perempuan menggunakan kerudung cadar naik mobil Honda Jazz warna hitam dengan nopol B 176," katanya.

Masman mengaku terakhir kali melihat Lulu pada Kamis (6/5) sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut penuturan warga Cijengkol ini, sore itu seorang pria menggunakan motor Yamaha Mio sudah menuggu di depan rumah Haryadi Usman.

"Laki-laki itu menggunakan baju kemeja warna abu-abu polos, dan celana panjang bahan warna coklat," katanya.

Tidak lama kemudian, kata Masan, datang mobil Honda bernopol B 176 .., dikemudikan Haryadi Usman dan Lulu turun dari mobil langsung membuka pintu gerbang.

"Semuanya langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu gerbang, Tidak lama kemudian mereka langsung mempersilahkan tamunya masuk," katanya mengisahkan pengalamannya terakhir melihat aktivitas Haryadi Usman.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010