Medan (ANTARA News) - Ratusan orang yang kecewa dengan proses Pilkada di Kota Sibolga, Sumatera Utara, mengepung empat kantor kecamatan yang menyimpan kotak suara, Jumat.
Sumber ANTARA di Sibolga menyebutkan, ratusan orang itu berhasil mengambil kotak suara yang disimpan di kantor Kecamatan Sibolga Utara dan Kecamatan Sibolga Kota.
Massa yang terlihat emosional itu berhasil masuk ke dalam dua kantor kecamatan itu setelah terlebih dulu memecahkan kaca.
Massa itu mendatangi dan memaksa masuk ke dalam kantor kecamatan yang diketahui sebagai lokasi penyimpanan kotak dan kertas suara.
Setelah berhasil masuk, ratusan massa itu membawa keluar kotak suara dan membukanya serta menebarkan kertas suara ke udara.
Sebagian massa lain yang menguasai kotak suara juga ikut mengoyak kertas suara yang disimpan di kantor kecamatan tersebut.
Kecamatan Sibolga Utara dan Kecamatan Sibolga Kota berhasil dimasuki massa. "Tapi Kecamatan Sibolga Selatan dan Kecamatan Sibolga Sambas tidak tahu, karena kami kurang pantau," katanya.
Ia menyatakan, kemarahan massa itu disebabkan mendapatkan informasi adanya praktik politik uang (money politic) dalam Pilkada Kota Sibolga.
Ketua KPU Sumut Irham Buana yang dihubungi mengatakan peristiwa kerusuhan dan pengrusakan itu menyebabkan KPU Kota Sibola menunda proses rekapitulasi hasil suara.
Rencananya, kata Irham, KPU Kota Sibolga akan melakukan rekapitulasi hasil perhitungan suara yang dilakukan di setiap kantor kecamatan.
"Terpaksa prosesnya kami tunda sampai besok (Sabtu, 15/5)," katanya.
Kasubbid Dokliput Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP. Nainggolan yang dihubungi Jumat malam belum dapat memberikan keterangan mengenai perkembangan terakhir.
"Tidak ada nomor (telepon) yang bisa dihubungi. Banyak yang nonaktif," katanya.
Menurut catatan, pilkada Sibolga yang diselenggarakan pada 12 Mei 2010 diikuti lima pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota.
Lima pasangan itu adalah Wilfren Gultom/Hazmi Simatupang (nomor urut 1), HM Syarfi Hutauruk/Marudut Situmorang (nomor urut 3), Afifi Lubis/Halomoan Hutagalung (nomor urut 3), Hotman Silalahi/Syahril Piliang (nomor urut 4) dan RH Sianturi/Ulam Raya Hutagalung (nomor urut 5).
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010