kami berharap pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik
Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma bersama Badan Wakaf Al Quran meluncurkan Klinik Apung untuk membantu pemerintah meningkatkan layanan kesehatan kepada wargadi pulau terpencil Indonesia.
"Melalui Program Klinik Apung kami berharap pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik," kata Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma, Dharma Syahputra, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Klinik Apung kali ini ditujukan bagi warga di pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu. Sebelumnya, Klinik Apung Kimia Farma telah berlayar di daerah Lombok Barat, NTB, untuk membantu kesehatan warga sekitar.
Baca juga: Dompet Dhuafa rintis klinik apung jangkau pelosok NTB
Program Klinik Apung, kata dia, juga dibuat untuk mengedukasi masyarakat terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga meningkatkan literasi kesehatan dan masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan gaya hidup sehatnya.
Chief of Operational BWA Ichsan Salam mengatakan kemitraan bersama Kimia Farma merupakan solusi bagi masyarakat yang kesulitan dalam menjangkau layanan kesehatan di daerah terpencil.
Baca juga: Jasindo salurkan wakaf perahu dan jala bagi nelayan
Baca juga: Obat penanganan COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan
"BWA dan Kimia Farma memiliki misi kemanusiaan dan bisa berjalan bersama untuk tujuan mulia ini. Selain itu, Kimia Farma sebagai BUMN bisa mengimplementasikan CSR-nya untuk mendukung SDGs pemerintah dalam meningkatkan kesehatan," kata dia.
Menurut Ichsan, Road Trip Klinik Apung ini menggunakan Kapal Motor (KM) Jelajah Pulau Terpencil Nusantara (JPTN) Fatahillah yang merupakan wakaf dari para wakif dan dermawan BWA yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga di dalam kapal terdapat ruang klinik yang dilengkapi dengan sarana alat kesehatan.
Klinik Apung, kata dia, akan menjangkau delapan pulau di Kepulauan Seribu dengan metode Road Trip terhitung dari awal Desember 2020 sampai dengan Juli 2021.
Baca juga: Kimia Farma siap distribusikan vaksin COVID-19 produksi Bio Farma
Baca juga: Kimia Farma stop sementara distribusi alat rapid test dari Belanda
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020