"Kita coba namakan sampai kuartal 2021 ini, kita bicara survival dan kelangsungan hidup. Di mana kita ingin memastikan melindungi BUMN strategis dan BUMN yang terdampak Covid-19," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Menteri BUMN tersebut menambahkan tentu ada kehilangan daripada penerimaan (revenue) yang cukup besar dan 90 persen itu terdampak.
Kemudian dalam tahap survival ini terdapat juga pembentukan klasterisasi berdasarkan keterkaitan supply-chain dan kesamaan industri untuk meningkatkan sinergi.
Terkait pembentukan klasterisasi, Erick menyebut pembentukan tersebut sudah selesai.
Baca juga: Tiga BUMN sinergi wujudkan angkutan logistik yang efisien
"Kita juga memperbaiki landasan Good Corporate Governance (GCG) beserta restrukturisasi operasional untuk mencapai operational excellence," kata Menteri BUMN tersebut.
Untuk kuartal II 2022, Erick Thohir memasukkan tahapan restrukturisasi dan realignment untuk peta jalan BUMN 2020-2024.
Dalam tahapan ini, terdapat poin memperbaiki portfolio dengan restrukturisasi korporasi yang bertujuan untuk melakukan konsolidasi dan simplifikasi.
"Kemudian mempersiapkan landasan untuk inovasi model bisnis baru, karena kita tahu juga dengan adanya Covid-19 tentu bisnis model ini jauh terkoreksi," kata Erick Thohir.
Baca juga: Menteri BUMN: Pengembangan wisata medis dimulai di Bali
Menurut Menteri BUMN, ini yang harus diantisipasi juga model-model bisnis yang ada pada hari ini, mungkin 10-15 tahun lagi tidak akan eksis. Itu yang harus terus diperbaiki model bisnisnya.
Di samping itu tahapan terakhir dalam peta jalan BUMN 2020-2024 yakni tahapan inovasi dan transformasi sampai dengan tahun 2024. Dalam tahapan ini terdapat poin menciptakan kesempatan partisipasi sektor swasta dan melakukan spesialisasi BUMN dengan tujuan komersial serta sosial.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020