Padang (ANTARA News) - Siswa SMK Nasional Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (14/5) sekitar pukul 14.00 WIB, digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa identitas di halte depan SMK Nasional.

Sisri (17) salah seorang siswa SMK Nasional di Padang, mengatakan ketika mau masuk ke gerbang sekolah sekitar pukul 07.00 WIB melihat ada sosok laki-laki tidur di halte persisnya depan SMK Nasional.

"Tidak mengetahui secara pasti apakah laki-laki yang tidur di halte tersebut sudah meninggal atau hanya tidur saja," katanya.

Menurutnya, setiap pergi sekolah sering melihat seseorang tidur di halte tersebut baik pagi hari maupun siang harinya.

"Tak menyangka laki-laki yang tidur dengan posisi terlungkup di halte sudah meninggal dunia," ujarnya.

Dia menambahkan, merasa curiga laki-laki yang tidur di halte persisnya dekat SMK Nasional memberitahukan pada pihak sekolah.

"Pihak sekolah selanjutnya memberitahukan pada kepolisian Polsek setempat ada mayat laki-laki tanpa identitas di halte," katanya.

Hal senada juga dikatakan Afriyanto Naldi (35) salah seorang pekerja bangunan, mengatakan ketika selesai kerja melihat ada orang yang tidur di haltel pada Kamis (13/5) sekitar pukul 19.00 WIB.

"Laki-laki bolak balik saja dihaltel SMK Nasional, namun datang empat orang pria berusia sekitar 15 tahun berencana mau mengganggu orang yang lagi tidur," katanya.

Dia menambahkan, empat orang pria tersebut mengira yang tidur di halte persisnya dekat SMK Nasional orang gila.

"Biasanya pada malam hari sering melihat ada orang yang tidur di halte tersebut," katanya.

Tempat terpisah, Ka.SPK Poltabes Padang, AIPTU Berry Juan Putra, di Padang, mengataka pihak kepolisian mendapat laporan salah seorang masyarakat ada mayat laki-laki tanpa identitas di halte SMK Nasional.

"Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh petugas, ternyata benar ada mayat laki-laki tanpa identitas dihaltel SMK Nasional," katanya.

Dia menambahka, diperkirakan mayat laki-laki tanpa identitas berusia sekitar 50 tahun, secara fisik ditubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan.

"Namun pihak kepolisian membawa mayat ke rumah sakit dilakukan visum dokter untuk memastikan kematian laki-laki tanpa identitas tersebut," jelasnya.
(ZON/A033/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010