Andi Malarangeng lebih dipercaya karena integritas, kapabilitas dan loyalitasnya selama lima tahun menjadi juru bicara dan hampir setahun menjadi Menegpora.
"Kepercayaan SBY terhadap Andi Malarangeng didasarkan pada integritas, kapabilitas dan loyalitas Andi selama lima tahun menjadi juru bicara dan hampir setahun menjadi Menegpora," kata Panangian pada diskusi "Integritas, Kapabilitas dan Loyalitas: Tantangan Kepemimpinan Partai Demokrat" di Jakarta, Jumat.
Dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Demokrasi untuk Indonesia (FDI) itu, juga menghadirkan pembicara pengamat politik J. Kristiadi dari CSIS.
Menurut Panangian, karakter Andi Mallarangeng selama ini telah diuji langsung oleh SBY, sehingga sosok Andi bisa dikatakan sebagai `murid` langsung dari SBY.
"Andi ini murid langsung SBY. Pikiran, emosi dan semuanya telah bisa ditangkap oleh Andi secara baik," kata Panangian.
Lebih lanjut, Panangian menjelaskan latar belakang Andi yang lama belajar di Yogyakarta kemudian menikah dengan orang Jawa bisa berperan dalam menangkap pesan yang tersurat maupun tersirat dari SBY.
Menurut Panangian, mantan Juru Bicara Presiden itu, merupakan kandidat yang pas sebagai Ketum PD kedepan.
"Andi Mallarangeng adalah junior terbaik dari Pak SBY saat ini, karena Andi dibimbing langsung oleh Pak SBY sendiri", kata Panangian.
Selain itu, tambahnya dukungan putra SBY, Edhie `Ibas` Baskoro dinilainya, sebagai isyarat kepercayaan SBY yang begitu tinggi kepada Andi Malarangeng.
Menurut Panangian, sebagai Menegpora di Kabinet Indonesia Bersatu II, Andi tentu telah meminta dan mendapat restu dari SBY untuk maju sebagai kandidat ketua umum PD.
"Kader partai lain saja di kabinet, seperti Hatta Rajasa kalau mau maju menjadi ketum, lebih dulu minta izin kepada SBY, apalagi kader Partai Demokrat sendiri," katanya.
Sementara mengenai kemungkinan adanya politik uang dalam Konggres II PD, Panangian mengakui kemungkinan seperti itu selalu ada.
Namun tambahnya SBY sudah jauh-jauh hari mengingatkan agar jangan sampai terjadi politik uang di konggres II PD ini.
Karena itu, jika para kader PD mengaku sebagai murid SBY maka harus menghormati apa saja yang telah dilakukan oleh SBY.
"Kalau murid harus hormati SBY. Beliau sudah wanti-wanti jangan ada politik uang, ya harus jangan dilakukan," kata Panangian.
Politik uang
Sementara pengamat politik J Kristiadi mengingatkan agar PD tidak terkontaminasi dengan politik uang.
"Jangan sampai terjadi politik uang," kata Kristiadi.
Menurut Kristiadi jika sampai terjadi politik uang di konggres II PD nanti maka tidak ada bedanya dengan parpol yang lainnya. Dengan demikian tambahnya masyarakat akan menilai sama saja.
"PD harus bisa memberikan terobosan yang bermartabat," kata Kristiadi.
Karena itu J Kristiadi mengusulkan dibentuknya tim independen untuk memantau agar jangan terjadi politik uang.
"Godaan partai sekarang ini adalah godaan kekuasaan dan kenikmatan," kata J Kristiadi.
Sementara mengenai siapa kandidat yang layak memimpin PD ke depan, J Kristiadi mengatakan baik Andi maupun Anas layak memimpin selama memenangkan Konggres dengan cara-cara yang demokratis.
"Siapapun yang menang, Andi atau Anas kalau dilakukan dengan cara-cara yang demokratis akan baik bagi PD ke depan. Kalau sampai terjadi politik uang, sangat disayangkan akan cacat sekali," kata Kristiadi.
Menurut Kristiadi, peperangan yang dilakukan para kandidat Ketum PD bukanlah untuk saling mematikan. Namun tambahnya merupakan peperangan untuk konsolidasi.
"Peperangan antara AM dan AU ini bukan perang baratayudha, tetapi peperangan konsolidasi untuk mencari siapa yang pas menjadi senopati," kata Kristiadi.
(T.J004/B/D012/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010