mikoriza bermanfaat digunakan untuk aplikasi di lapangan
Jakarta (ANTARA) - Pemanfaatan teknologi mikroorganisme seperti mikoriza terbukti bisa membantu dalam usaha reklamasi lahan yang terdegradasi akibat kegiatan eksploitasi seperti tambang, kata praktisi rehabilitasi lahan Ricksy Prematuri.
Dalam diskusi tentang manfaat mikroorganisme bagi hutan dan lingkungan oleh Puslitbang Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ricksy menegaskan kuncinya adalah dari pembibitan pohon yang akan digunakan untuk rehabilitasi lahan.
"Potensi keberhasilan reklamasi rendah maka mikoriza bermanfaat digunakan untuk aplikasi di lapangan dengan sediaan bibit bermikoriza yang cukup berkualitas," kata Direktur dari PT Green Planet Indonesia itu, sebuah kontraktor lingkungan yang salah satunya bergerak di jasa rehabilitasi lahan pascatambang.
Mikoriza sendiri adalah simbiosis antara fungi (cendawan) dengan pohon, terutama di sistem akarnya, di mana akar bermikoriza dapat menyerap air dan unsur hara untuk tanaman.
Baca juga: Peneliti tegaskan pentingnya mikroorganisme untuk hutan tropis
Baca juga: Peneliti: Mikroorganisme bisa bantu rehabilitasi hutan dan lahan
Dalam pengalamannya, Ricksy telah beberapa kali mengaplikasikan mikoriza di tanah bekas tambang yang terbukti berhasil mempercepat pertumbuhan tanaman, dibandingkan dengan yang tidak memakai Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA).
Hal senada diungkapkan juga oleh Profesor Riset KLHK Dr Maman Turjaman juga menegaskan bagaimana mikroorganisme seperti mikoriza dapat digunakan untuk merehabilitasi lahan terdegradasi baik memakai FMA atau Fungi Mikoriza Arbuskula (FME).
"Inokulan mikoriza membuat tanaman dan ekosistem, di below ground terutama, menjadi suatu yang stabil kembali dan dibuktikan dengan mereka menyerap nutrisi N (nitrogen) dan Fosfor (P)," kata Maman, yang merupakan Ketua Kelompok Peneliti Mikrobiologi Hutan Puslitbang Hutan Badan Litbang dan Inovasi KLHK.
Baca juga: Fakultas Pertanian Unsyiah kembangkan pupuk hayati mikoriza
Baca juga: Mikroorganisme di dedaunan membusuk bisa serap karbon monoksida
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020