Magelang (ANTARA) - Balai Konservasi Borobudur (BKB) menggandeng generasi muda melakukan kampanye pelestarian cagar budaya, melalui lomba desain poster, desain motif batik, karya tulis ilmiah, dan story telling.

Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiati di Magelang, Senin mengatakan kegiatan itu dilakukan dalam rangkaian memperingati HUT ke-29 BKB dan pada 30 November 2020 merupakan puncak gelar budaya dengan mengumumkan para pemenang lomba secara virtual.

Ia menyampaikan kegiatan kampanye pelestarian melibatkan anak muda melalui sebuah program kampanye untuk membangun rasa cinta anak muda terhadap warisan dunia dan cagar budaya Indonesia.

Keberadaan cagar budaya perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, pemeliharaan, konservasi, dan pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut dia pentingnya pemahaman generasi muda dalam memaknai pelestarian cagar budaya menjadi modal utama jati diri bangsa Indonesia, karena saat ini peran anak muda menjadi sangat sentral bagi pelestarian cagar budaya sebagai bagian dari pemajuan kebudayaan.

Generasi muda juga merupakan tongkat estafet sebagai generasi penerus bangsa. Pelestarian cagar budaya (fisik maupun nonfisik) melalui kampanye internalisasi nilai kepada generasi muda maupun pengembangan konservasi cagar budaya menjadi tonggak pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon sebagai warisan budaya dunia.

Pada acara gelar budaya tersebut juga dilakukan penyerahan tropi kepada perwakilan pemenang lomba Festival Kesenian Rakyat Pasedhuluran Borobudur yang merupakan satu dari beberapa agenda kegiatan yang termasuk dalam Ruwat Rawat Borobudur di bawah pimpinan Sucoro.

Kegiatan Festival Kesenian tersebut melibatkan ratusan kelompok kesenian yang mendaftar setiap tahunnya. Dalam agenda kegiatan 17 tahun Ruwat Rawat Borobudur yang telah diselenggarakan sejak tanggal 9 Februari 2020 dan sesuai jadwal berakhir pada tanggal 21 April 2020, namun terkendala oleh adanya pandemi COVID-19 sehingga terhenti pada tanggal 19 Maret 2020, kemudian dilanjutkan dengan metode melalui pengiriman video kesenian.

Festival Kesenian Rakyat Pasedhuluran Borobudur 2020 diikuti oleh 221 tim kesenian yang diselenggarakan di lima rayon sebagai proses seleksi.

Gelar Budaya, Kampanye Pelestarian Borobudur di Mata Anak Muda “Apresiasi Kreativitas Anak Muda dalam Pemajuan Kebudayaan” akan digelar pada hari Senin tanggal 30 November 2020 bertepatan dengan ulang tahun Balai Konservasi Borobudur yang ke-29.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam sambutannya secara virtual berharap kegiatan ini menjadi titik awal untuk terus terlibat di dalam kegiatan kampanye pelestarian cagar budaya.

"Saat ini tentu kita sangat memerlukan tenaga-tenaga muda, mereka yang punya komitmen untuk melestarikan cagar budaya terlibat langsung dan salah satu bentuknya melalui lomba ini dan kita berharap bahwa masa mendatang para pemenang lomba juga tetap bicara pelestarian cagar budaya," katanya.

Ia juga mengapresiasi para pemenang dan peserta kesenian rakyat yang diselengagrakan dalam rangka 17 tahun kegiatan Ruwat Rawat Borobudur.

"Saya sangat terkesan, ini adalah sebuah upaya yang mengandalkan kekuatan komunitas dan sudah belangsung selama 17 tahun, ini waktu yang tidak sebentar dan tentunya telah menunjukkan komitmen dan kesungguhan dari para peserta selama ini," katanya.

Ia berharap kegiatan Ruwat Rawat Borobudur bisa berlangsung terus dan tentunya melibatkan lebih banyak lagi kalangan di dalam penyelenggaraan.

"Saya berharap komunitas-komunitas yang selama ini mengawal pelestarian Borobudur juga bisa terlibat langsung dan mohon kepada Balai Konservasi Borobudur membuka pintu lebar bagi semua komunitas sehingga bisa sama-sama bergotong-royong, bahu-membahu memastikan bahwa pelestarian cagar budaya di Borobudur ini bisa terus berlangsung dengan baik," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020