Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 15 perusahaan asal Provinsi Guangxi, China, akan melakukan survei lapangan ke wilayah Bogor, Jawa Barat, untuk menjajaki kemugkinan investasi di bidang pertanian, kehutanan dan kelautan.

"Kami berencana melakukan survei lapangan ke Bogor, bagi perusahaan kami yang bergerak di bidang kehutanan dan pertanian," kata Direktur Perdagangan Guangxi Gu Zhang Wei kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan dalam sektor kehutanan, perusahaan dari Guangxi akan mencari suplai bahan baku rotan dan bambu.

Untuk pertanian, mereka menjajaki investasi di bidang budi daya rumput laut dan pengolahannya. Selain itu, perusahaan Guangxi juga akan menjajaki investasi bidang pengolahan produk perikanan.

Selama ini, Indonesia dinilai sebagai negara mitra dagang utama Provinsi Guangxi. Nilai investasi Guangxi di Indonesia selama 2009 senilai 130 juta dolar AS.

Selama ini, sudah banyak investasi perusahaan Guangxi di Indonesia terutama di bidang eksplorasi pertambangan, penangkapan ikan dan pengolahannya.

Nilai perdagangan Indonesia dan Guangxi mengalami kenaikan 35 persen setiap tahun.

Selama periode Januari-Maret 2010 nilai perdagangan Indonesia dan Guangxi naik 338 persen menjadi sekitar 116 juta dolar AS dibanding tahun lalu.

"Nilai investasi dua pihak juga naik pada akhir 2009 mencapai 130 juta dolar AS, pada 2009 investasi Indonesia ke Guangxi 220 juta dolar AS," tuturnya.

Perwakilan atase perdagangan China di Indonesia, Zhou Yan menambahkan perusahaan China di Indonesia itu merealisasikan investasi pengolahan rumput laut dan hasilnya telah diekspor.

"Pada 2010 China dan Indonesia melakukan banyak kerja sama bisnis dan investasi di bidang infrastruktur, dan ACFTA telah membuka kesempatan bisnis dua negara," ujarnya. (*)

E014/N002

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010