Jakarta (ANTARA) - Bagi sebagian besar orang, naiknya berat badan memang dapat memicu frustrasi, terutama bila orang tersebut merasa tidak mengkonsumsi terlalu banyak makanan.
Pola makan memang menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan berat badan, namun faktor lainnya seperti stress dan kurang tidur, juga memiliki andil yang cukup besar.
Berikut ini adalah sejumlah penyebab berat badan dapat cepat meningkat.
1. Terlalu banyak konsumsi makanan yang sudah diproses
Makanan yang sudah diproses banyak mengandung gula, lemak jenuh, dan bahan pengawet yang membuat jenis makanan ini memiliki kalori yang sangat tinggi, namun rendah akan nutrisi seperti serat dan protein.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kandungan yang terdapat dalam jenis makanan ini memang dengan mudah dapat meningkatkan berat badan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya obesitas di wilayah Amerika Serikat.
Baca juga: Batasi waktu makan bisa bantu turunkan berat badan?
Baca juga: Pakar: Dua juta anak Indonesia alami berat badan rendah
2. Terlalu banyak konsumsi gula
Konsumsi makanan atau minuman yang tinggi akan kandungan gula seperti permen, soda, minuman berenergi, es krim, es teh manis hingga aneka kopi kekinian, tentu saja dengan mudah dapat memperbesar ukuran pinggang Anda.
Banyak penelitian membuktikan bahwa konsumsi gula berlebihan tidak hanya dapat meningkatkan berat badan, namun juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan jantung koroner.
3. Kurang beraktivitas
Kurangnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu penyebab meningkatnya berat badan dan timbulnya penyakit kronis.
Hanya sibuk bekerja di balik meja, menonton TV, hingga mengendarai kendaraan adalah jenis-jenis aktivitas pasif. Sebuah penelitian pada 464 orang dengan obesitas dan berat badan berlebih menunjukkan bahwa mereka rata-rata bekerja minimal enam jam menghabiskan waktunya untuk duduk ketika bekerja.
Membuat perubahan kecil seperti berolahraga dapat memberikan perubahan besar.
4. Terjebak dalam siklus pola makan "yo-yo"
Pola makan "yo-yo" adalah siklus dimana seseorang melakukan diet supaya berat badan turun, namun berat badannya juga cepat meningkat sehingga yang bersangkutan akan kembali melakukan diet ketat.
Pola makan jenis ini rupanya memiliki risiko berat badan akan meningkat lebih banyak daripada sebelumnya. Menurut penelitian yang dilansir dari laman Healthline, kondisi ini disebabkan oleh respon fisiologis tubuh terhadap pola makan tersebut.
5. Anda memiliki masalah kesehatan
Selain gaya hidup, sejumlah penyakit atau kondisi medis juga bisa memiliki peran dalam meningkatnya berat badan seseorang. Kondisi hypothyroidism mempengaruhi kelenjar tiroid seseorang yang dapat memicu bertambahnya berat badan namun sulit untuk diturunkan.
Selain itu depresi, kelainan pola makan hingga konsumsi obat-obat tertentu juga dapat memicu meningkatnya berat badan pada seseorang.
Baca juga: Empat tantangan turunkan berat badan selama bekerja dari rumah
Baca juga: Manfaat telur rebus, kesehatan otak hingga turunkan berat badan
Baca juga: Penelitian sebut kacang pistachio bantu turunkan berat badan
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020