London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di London jatuh pada Kamis, di bawah tekanan penguatan dolar yang membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk para pembeli yang menggunakan mata uang lemah.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, turun satu dolar menjadi 74,65 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni merosot 68 sen menjadi 80,52 dolar per barel.

Mata uang tunggal Eropa turun tajam terhadap dolar pada Kamis, karena pedagang mencari "safe haven" (tempat berlindung yang aman) mata uang AS dalam menghadapi kekhawatiran memuncaknya utang dan defisit zona euro.

Unit zona euro tenggelam serendah 1,2540 dolar - tidak jauh dari terendah 14-bulan 1,2529 dolar yang tercapai satu minggu yang lalu.

"Sebuah euro yang masih lemah membebani harga," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.

Harga naik di perdagangan Asia pada Kamis, didukung oleh data positif ekonomi dari Eropa dan Amerika Serikat, kata analis.

"Minyak sedang mencoba untuk mencari tempat di mana ia berada," kata Victor Shum, analis konsultan energi global Purvin and Gertz berbasis di Singapura.

Harga "melakukan kalibrasi ulang terhadap lingkungan saat ini" di mana pasar global merenungkan apakah rencana bailout (dana talangan) zona euro sudah cukup untuk mencegah keuangan menular yang timbul dari masalah utang Yunani.

"Jika krisis utang Eropa stabil dan subsidi sebagai akibat dari paket bailout yang diumumkan pada awal minggu ini, harga minyak kemungkinan pulih," kata Shum.

Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional akhir pekan lalu menyetujui paket penyelamatan 750-miliar (satu triliun dolar) untuk Yunani dan anggota zona euro lainnya yang bermasalah.

Namun, kekhawatiran tentang bagaimana paket penyelamatan akan dilakukan, mengurangi euforia awal atas kesepakatan.

Harga minyak diperdagangkan bervariasai pada Rabu karena investor tetap skeptis tentang bailout yang direncanakan dan cadangan minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan.

Kenaikan stok energi AS, yang mengindikasikan melemahnya permintaan, dapat membatasi kenaikan harga minyak, menurut analis.

Departemen Energi AS mengatakan Rabu, bahwa cadangan minyak mentah naik 1,9 juta barel minggu lalu - lebih dua kali lipat dari perkiraan analis.

Stok di pusat utama terminal Cushing, Oklahoma, naik mencapai rekor 37 juta barel dari 36,2 juta minggu sebelumnya.

Permintaan di Amerika Serikat diawasi ketat oleh pasar karena negara konsumen energi terbesar dunia. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010