Mamuju (ANTARA News) - Sejumlah petani yang ada di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), tidak mau menjual hasil pertanian kakaonya kepada pedagang pengumpul yang dianggapnya sebagai tengkulak.

"Kami tidak mau lagi menjual kakao kepada tengkulak karena keuntungan dari harga kakao yang kami dapatkan sangat sedikit," kata Basri salah seorang petani kakao di Mamuju, Kamis.

Ia mengaku, sejumlah petani di wilayahnya yakni di Desa Pasada Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju lebih memilih menjual langsung hasil kakaonya ke Makassar, Sulsel.

"Kalau kami menjual kepada pedagang pengumpul, maka keuntungan kami sangat sedikit karena mereka membeli dengan murah. Karena itu, kami sekarang ini menjual langsung kakao kepada distributor kakao yang ada di Makassar," katanya.

Ia mengatakan, pedagang pengumpul membeli kakao petani dengan harga sekitar Rp17,000 per kg, sementara distributor pembeli kakao di Makassar membeli dengan harga yang lebih tinggi sekitar Rp20,500 per kg.

Oleh karena itu, kata dia, petani mulai mengumpulkan kakaonya secara bersama kemudian menyalurkan secara langsung kakaonya ke Makassar secara swadaya dengan menyewa mobil angkutan truk sewaan.

"Dari pada dipermainkan tengkulak dengan membeli kakao kami di bawah standar harga, maka lebih baik kakao kami distribusikan langsung ke Makassar untuk dijual agar keuntungan yang kami dapatkan lebih banyak," katanya. (MFH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010