Lebak (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Lebak memperketat jalur perbatasan menyusul terbunuhnya tersangka teroris Saptono alias Pak Tuo di rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/5).

"Kami memperketat daerah perbatasan karena khawatir anggota teroris lainnya bersembunyi di Kabupaten Lebak," kata Kapolres Lebak AKBP Widoni Fedri, Kamis.

Dia mengatakan, tewasnya Saptono merupakan bukti kuat bahwa jaringan terorisme sudah masuk ke wilayah Lebak. Bahkan, pekan lalu seorang dokter warga Kabupaten Lebak juga ditangkap Densus 88 di Hotel Menteng Jakarta.

Karena itu, pihaknya terus menggelar razia kendaraan, khususnya di lokasi perbatasan Kabupaten Lebak dengan daerah lain seperti Kabupaten Bogor, Serang, Tangerang dan Pandeglang.

Menurut dia, saat ini daerah rawan terorisme di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Sajira, Cimarga, dan Banten selatan sebab di daerah itu terdapat pelaku terorisme di Indonesia, seperti bom Bali I sampai Kedubes Australia dan Hotel Marriot Jakarta.

"Kami terus mengintensifkan razia untuk mencegah masuknya terorisme ke Lebak," katanya.

Dia juga mengatakan, tewasnya kakak beradik Saptono dan Jaja Pura Sudarma warga Kecamatan Sajira menunjukkan bahwa jaringan terorisme masih berkembang dan perlu diwaspadai.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau warga jika terdapat warga asing diminta melapor selama 24X1 jam kepada ketua rukun atau kepala desa.

"Jika mencurigakan maka segera melaporkan ke Polsek terdekat," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah masyarakat Kabupaten Lebak mengaku pihaknya sangat mendukung kepolisian setempat menggelar razia dan operasi di sejumlah tempat rawan terorisme dan kejahatan kendaraan sepeda motor.

"Kami dan warga juga membantu polisi dengan razia bagi pendatang baru di rumah kontrakan karena khawatir mereka terlibat jaringan terorisme," kata Gopur (45) warga Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak. (MSR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010