Brisbane (ANTARA News) - Dalam delapan tahun terakhir, sebanyak 74 pemimpin muda Muslim Indonesia mengunjungi Australia selama sekitar dua minggu untuk mengikuti program pertukaran pemimpin Muslim kedua negara (AIMLE).

Selama periode itu, sebanyak 23 pemimpin Muslim Australia berusia antara 21 dan 40 tahun juga berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dan berbagi pengalaman dengan kalangan Muslim dan non-Muslim.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Brisbane, Senin, menyebutkan tahun ini program AIMLE kembali digelar bagi para pemimpin muda Muslim Australia.

Program yang diselenggarakan Institut Australia-Indonesia (AII) Deplu Australia sejak 2002 dengan Institut Asia Universitas Melbourne dan Dewan Islam Victoria (ICV) sebagai lembaga mitra itu dimaksudkan untuk membangun pemahaman yang benar tentang Islam dan agama-agama lain di kedua negara.

Para pemimpin muda itu juga diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keragaman etnis dan budaya, serta jaringan kerjasama yang lebih luas setelah mengikuti program kunjungan tersebut.

Di antara para alumni AIMLE asal Indonesia adalah Artati Haris, Jubaedah Yusuf, Melati Adidamayanti, Yulianingsih Riswan, Ayi Yunus Rusyana, Amika Wardana, dan Fridiyanto, sedangkan alumni AIMLE asal Australia antara lain Siti Dakhylina Makbul, Sarah Malik, Mahsheed Ansari, Aamer Rahman dan Naseem Husein. (*)

Copyright © ANTARA 2009