Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung untuk meninjau sudah sejauh mana kelengkapan sarana dan prasarana penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021.

Dalam kunjungannya pada Sabtu (28/11), Zainudin mengatakan bahwa Si Jalak Harupat menjadi satu dari enam stadion prioritas yang harus bersolek, tidak hanya untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20, tetapi juga untuk peningkatan prestasi sepak bola nasional.

“Kami lihat beberapa lapangan dalam rangka implementasi Inpres Nomor 3 tahun 2019 tentang pesepakbolaan nasional. Prestasi sepak bola semakin bagus dan maju maka ada hal-hal yang harus dibenahi, termasuk dari situ sarana prasarana," kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

“Stadion Si Jalak Harupat adalah salah satu yang menjadi prioritas dari kegiatan sepak bola kita dan pada saat Asian Games, SJH jadi salah satu stadionnya," kata dia menambahkan.

Baca juga: Renovasi Sidolig untuk Piala Dunia U-20 ditargetkan rampung April 2021
Baca juga: Menpora tanggapi kabar Piala Dunia U-20 yang tak masuk kalender AFC

Menurut Zainudin, antusiasme para penggemar sepak bola di Bandung Raya yang luar biasa akan memberi pengaruh positif pada Piala Dunia U-20 nanti. Oleh karena itu, peningkatan sarana dan prasarana di Stadion Si Jalak Harupat tersebut menjadi penting dilakukan.

Selain Si Jalak Harupat, beberapa stadion di Jawa Barat saat ini juga sedang direnovasi, termasuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan Stadion Persib.

Bupati Bandung Dadang M. Naser menyebut kesiapan Stadion Si Jalak Harupat hampir selesai. Setidaknya masih ada 20 persen dari total yang perlu dibenahi.

"Si Jalak Harupat ini kelengkapannya tinggal menambah lampu dari kapasitas dua ribu menjadi 2500 lux. Kemudian ada treatment lapangan dan sound system yang juga harus kuat, jangan sampai jelek," kata Dadang.

Baca juga: Menpora jamin Piala Dunia U-20 terapkan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Stadion Jati Unpad segera berbenah sambut Piala Dunia U-20

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020