Tripoli (ANTARA News/AKI) - Para pejabat penerbangan Libia memulai penyelidikan atas jatuhnya satu pesawat yang menewaskan 103 orang di bandar udara Tripoli pada Rabu.
Satu-satunya penumpang yang selamat dalam kecelakaan itu adalah seorang anak laki warga negara Belanda yang kembali dari liburan safari bersama dengan keluarganya di Afrika Selatan, satu surat kabar Belanda melaporkan Kamis.
Pesawat Airbus A330-200 milik Afriqiyah Airways terbang dari Johannessburg ke Tripoli, ibu kota Libia, ketika pesawat itu jatuh saat mendarat di bandara tersebut Rabu pagi.
Alat pencatat penerbangan telah ditemukan dan diserahkan kepada satu tim yang bertugas menyelidiki sebab-sebab kecelakaan itu.
Sejak kecelakaan itu, identitas anak yang selamat itu belum jelas tapi Kementerian Luar Negeri Belanda telah mengungkapkan anak itu bernama Ruben yang berasal dari Tilburg, kota di bagian selatan Belanda.
Ia ditemukan dari puing-puing pesawat dan dibawa ke rumah sakit terdekat dengan tulang patah dan luka-luka lain.
"Pikiran kami bersama dengan para korban dan sanak keluarga dan sahabat mereka yang sekarang menghadapi ketidakpastian," kata Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende dalam jumpa pers di Den Haag.
Polisi dan para petugas keadaan darurat mencari kepingan-kepingan pesawat nahas itu dekat landasan pacu.
Para pejabat Belanda mengatakan 61 warganya tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Penumpang lainnya berasal dari Libia, Afrika Selatan, Jerman, Inggris dan Prancis.
Pesawat itu yang membawa 93 penumpang dan 11 awak jatuh ketika tiba dari Johannesburg, Afrika Selatan.
(Uu.M016/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010