Perempuan berusia 94 tahun itu menjadi pimpinan kerajaan terlama dalam sejarah Inggris, dan akan akan memperingati Platinum Jubilee pada Februari 2022 mendatang.
Pemerintah Inggris tengah merencanakan perayaan selama empat hari pada musim panas tahun tersebut, termasuk dengan memberikan satu hari libur nasional tambahan, dengan kegiatan penanaman pohon yang menjadi bagian dari tonggak sejarah, menurut pengumuman pada Minggu.
Kegiatan yang didukung amal ini dinamakan "Kanopi Hijau Ratu", dan akan mendorong masyarakat, sekolah, dewan dan pemilik tanah untuk menanam pohon asli guna membantu lingkungan dan membuat daerah setempat lebih hijau.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa krisis kesehatan dan pandemi telah mengingatkan orang-orang tentang pentingnya alam dan ruang hijau, dan bahwa pohon dapat mengubah komunitas serta mengatasi perubahan iklim.
"Saat kita merayakan 70 tahun pelayanan Yang Mulia yang luar biasa, saya mendorong semua orang untuk mendukung program ini dan pergi menanam pohon pohon untuk Jubilee," kata Johnson.
Badan amal Cool Earth dan The Woodland Trust mengatakan penanaman pohon akan menjadi hadiah khusus bagi sang ratu, yang telah menanam lebih dari 1.500 pohon di seluruh dunia selama masa kekuasannya.
Elizabeth, yang juga merupakan kepala kerajaan tertua dan terlama di dunia, menjadi ratu pada 6 Februari 1952, setelah kematian ayahnya Raja George VI.
Keluarga kerajaan Inggris telah menjadi juru kampanye vokal dalam sejumlah masalah lingkungan, termasuk putra Elizabeth, Pangeran Charles, yang telah menyuarakan dampak perubahan iklim dan pentingnya konservasi selama beberapa dekade, serta cucu ratu, Pangeran William yang juga mengambil peran.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rayakan 70 tahun Ratu Elizabeth bertakhta, warga Inggris tanam pohon
Baca juga: Lab Novichok, tujuan lawatan pertama Ratu Inggris sejak "lockdown"
Baca juga: Pelestari orang utan Sumatera asal Inggris raih penghargaan Ratu
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020