"Keragaman budaya dan etnis di Indonesia yang menyatu sangat penting untuk membangun Uni Eropa yang juga terdiri atas berbagai budaya dan etnis," katanya saat mengunjungi rumah seni Rudi Pesik di Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, keragaman budaya dan etnis di Indonesia yang menyatu itu dapat menjadi pelajaran untuk dikembangkan di Eropa.
"Dengan mengembangkan keragaman budaya dan etnis yang menyatu diharapkan dapat semakin mengintegrasikan Uni Eropa," katanya.
Saat ditanya tentang demokrasi di Indonesia, ia mengatakan demokrasi di negeri ini telah berjalan dengan baik, tetapi masih perlu diperbaiki terutama yang berkaitan dengan pemilihan umum.
"Di Indonesia, pemilihan umum sebagai wujud pelaksanaan demokrasi masih perlu diperbaiki, karena banyak pemilih yang tidak mengenal calon yang akan dipilih," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut menyebabkan pemilih tidak mengetahui secara utuh mengenai calon yang akan dipilih. Akibatnya, pemilih tidak dapat menyampaikan aspirasi kepada calon yang akan dipilih.
Sebaliknya, calon yang akan dipilih hanya menyuarakan janji-janji yang disampaikan dalam kampanye, dan setelah terpilih tidak ada kewajiban untuk merealisasikan janji-janji itu.
"Oleh karena itu, jika demokrasi di Indonesia ingin lebih maju, maka pengenalan secara utuh dari pemilih kepada calon yang akan dipilih, menjadi penting. Dengan demikian, kepentingan pemilih dapat diakomodasi ketika calon mereka terpilih dalam pemilihan umum," katanya.
(U.B015/M008/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010