Jambi (ANTARA News) - Penyempitan alur sungai akibat pembangunan gedung di bantaran sungai Batanghari harus segera dihentikan, untuk meminimalisir dampak bencana banjir.
Kepala Dinas PU Provinsi Jambi, Nino Guritno di Jambi, Kamis mengatakan, pembangunan gedung di bantaran sungai Batanghari kini kian tidak terkendali dan menyebabkan alur sungai kian sempit.
"Daya tampung sungai Batanghari kian menurun akibat penyempitan dan pendangkalan, sehingga bila musim hujan tiba sepanjang daerah aliran sungai (DAS) terkena banjir yang cukup luas," katanya.
Selain pembangunan gedung di bantaran sungai yang tak terkendali, sedimentasi juga turut mempersempit dan menimbulkan kedangkalan yang kian parah.
Menurut dia, ada dua solusi yang harus dilakukan dalam menangani kedangkalan atau meningkatkan daya tampung sungai, yakni dengan cara pengerukan dan pembuatan kantung air.
Dua solusi itu cara ampuh untuk mengembalikan fungsi sungai yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai sarana pertumbuhan ekonomi, sekaligus sebagai langkah pencegahan banjir.
Solusi itu membutuhkan dana yang cukup besar, namun perlu dipikirkan, mengingat jumlah kerugian yang diderita akibat banjir tiap tahun juga sangat besar.
Pengerukan dan pembuatan kantong air yakni penggalian dan pembuatan lubang dalam dan luas di sepanjang DAS Bantanghari, yang gunanya bila musim hujan kantong air itu dapat menampung luapan air sungai, sehingga tidak meluas dan menggenangi pemukiman, areal pertanian, perkebunan peternakan dan lainnya.
Bila musim kemarau genangan air itu juga dapat digunakan untuk pengembangan sektor perikanan dan pengairan pertanian, kata Nino Guritno.
(T.M037/E001/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010