Palu (ANTARA News) - Sebagian gereja di Palu, Sulawesi Tengah memilih untuk merayakan hari bersejarah Kenaikan Isa Al Masih dengan melaksanakan "ibadah padang" pada alam terbuka di berbagai objek wisata di sekitar Palu dan Kabupaten Donggala.
Wartawan ANTARA di Palu, Kamis, melaporkan gereja yang mengadakan "ibadah padang" antara lain Gereja Bala Keselamatan (BK) Korps II, BK Wood-Ward, Geraja Toraja Moria, dan Gereja Toraja Elim.
Sementara lokasi-lokasi objek wisata yang dipilih untuk pelaksanaan "ibadah padang" adalah tempat pemandian Bonooge, Tanjung Karang, Pantai Enu, dan Taipa.
Denny, salah seorang jemaat pada salah satu gereja di kota Palu mengatakan, pelaksanaan "ibadah padang" dalam rangka merayakan hari kenaikan Isa Almasih sudah merupakan hasil kesepakatan pimpinan, pengurus, dan jemaat.
"Kami tetap melaksanakan ibadah, tetapi tempatnya tidak di dalam gedung gereja, tetapi di alam terbuka," katanya.
Menurut dia, meski ibadahnya dilaksanakan di tempat yang terbuka, namun sama sekali tidak mengurangi arti dari ibadah itu sendiri dan tetap berlangsung seperti biasa.
Kebaktian tetap mengacu pada tata cara ibadah (liturgi) yang dilaksanakan setiap hari minggu dan juga hari-hari besar agama Kristen. Ada puji-pujian, kesaksian, dan juga pemberitaan Firman Allah oleh pastor dan pendeta.
Sementara sebagian gereja lagi tetap melaksanakan ibadah peringatan Kenaikan Isa Almasih di gereja masing-masing dan cukup padat dihadiri jemaat.
Namun, waktu pelaksanaan ibadah tidak bersamaan, misalnya Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Immanuel melaksanakan ibadah tiga kali yaitu tahap pertama berlangsung pukul 05.00 WITA, tahap II pukul 07.00 WITA, dan tahap III pada pukul 09.00 WITA.
Para pastor dan pendeta dalam khutbah mengangkat tiga peristiwa besar yang tidak bisa dipisahkan yakni kematian, kebangkitan, dan kenaikan Tuhan Yesus Kristus.
Pendeta Bambang di hadapan ratusan jemaat gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Palu mengupas tentang kenaikan Isa Al Masih untuk menggenapi kebenaran Firman Allah menyangkut karya keselamatan yang dikerjakan-Nya di muka bumi pada sekitar 2.000 tahun yang lampau.(BKO3/E011)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010