London (ANTARA) - Keluarga Kerajaan Inggeris Princess Alexandra membeli batik saat mengunjungi stand Indonesia pada bazar Spring Fair yang diadakan organisasi sosial khusus menaruh perhatian pada anak dan keluarga , CFAB di Kensington Town Hall, London.
Istri Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Ny Risandrani Thamrin kepada koresponden ANTARA, London, Rabu mengatakan batik Indonesia sangat digemari pengunjung bazar amal yang diikuti wanita dari perwakilan kedutaan asing di London.
Risandrani Thamrin biasa disapa rekan rekannya di Dharma Wanita Persatuan KBRI London, dalam bazar amal itu Indonesia menampilkan scarf batik, selendang batik serta busana batik untuk musim panas.
Selain itu, juga ditampilkan perhiasan mutiara yang dipadu dengan perak dari pengrajin yang dibina Nunik Anurningsih serta jepitan rambut bunga kemboja khas Bali, gelang, dan ikat pinggang serta dompet dengan hiasan manik manik karya para pengrajin.
Sandra Thamrin mengatakan Indonesia selalu mengikuti bazar amal yang diadakan organisasi sosial yang bergerak dibidang kesejahteraan anak-anak dan orang dewasa yang rentan melintasi perbatasan internasional atau Children & Families Across Borders (CFAB).
Princess Alexandra, salah satu keluarga Kerajaan Inggris itu menjadi pelindung organisasi yang telah membantu mempertemukan anak anak yang terpisahkan dari keluarga, ujarnya.
CFAB yang dulu berada dibawah organisasi International Social Service UK, yang telah berusia lebih 80 tahun membantu orang yang dipisahkan dari anggota keluarga akibat perceraian, migrasi, mencari suaka, perdagangan dan penculikan, serta individu lainnya yang rentan dan membutuhkan perlindungan.
Bazar amal Spring Fair yang diikuti wakil dari berbagai kedutaan di Inggris seperti dari Peru, Portugal, Jordania, Vietnam, Venezuela, Korea Selatan dan Kazakstan menyajikan berbagai barang kerajinan masing masing negara.
Selain itu, juga ditampilkan kuliner dari berbagai negara. Stand Indonesia menyanyikan sate ayam, mie goreng dan nasi goreng serta tahu dan lemper.
Bazar amal selain bertujuan untuk mengumpulkan dana itu digelar untuk yang ke 51 kalinya itu berupaya meningkatan kesadaran masyarakat dan dukugannya bagi anak anak dan keluarga yang terpaksa terpisah.
Bazar amal yang tahun lalu berhasil mengumpulkan dana sekitar 90.000 Poundsterling itu bertema World Market atau pasar dunia karena menampilkan produk dan kerajian dari seluruh negara itu juga menampilkan kesenian dari Afrika.
(H-ZG/A011)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010