Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar
jangan ada spekulasi terlalu jauh yang mengaitkan kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, dengan aksi terorisme.
Permintaan Presiden Yudhoyono tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, sebelum keberangkatan kunjungan kerja ke Batam.
"Saya mendengar ada yang khawatir kalau ini sabotase ataupun aksi terorisme. Saya mengajak untuk tidak perlu terlalu jauh berspekulasi," kata Presiden.
Menurut Presiden, kebakaran tersebut kemungkinan terjadi karena kecelakaan teknis akibat instrumen yang tidak berfungsi.
Meski demikian, Presiden meminta agar peristiwa kebakaran tersebut diselidiki secara menyeluruh agar dapat dijelaskan kepada publik.
"Namun, semua kita serahkan pada pihak yang melaksanakan investigasi, baik itu ahli yang memahami betul instrumen dan mesin ini, kemudian kepada petugas Pertamina sendiri, dan pihak kepolisian dengan harapan semua nantinya bisa dijelaskan kepada publik," tuturnya.
Secara tegas, Presiden meminta apabila benar terjadi kesalahan teknis, maka pihak yang bersalah harus diberi sanksi.
Presiden juga meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panik menyikapi kebakaran tersebut.
"Kita pastikan bahwa `supply` BBM di wilayah Jabodetabek tidak terganggu, oleh karena itu pagi ini sistem akan segera merespon dan para pejabat terkait akan datang ke lapangan untuk memastikan tidak ada gangguan apa pun dari `supply` bahan bakar minyak ini," jelas Presiden.
Presiden mengatakan, ia memantau peristiwa kebakaran yang terjadi di Tangki Premium nomor 24 Depo Pertamina Plumpang sejak Minggu malam dan terus menerima laporan dari pejabat terkait seperti MenkoPolhukam Widodo AS, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jend Pol Bambang Hendarso Danuri, serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
"Sebagaimana yang saya instruksikan tadi malam, semua harus diarahkan untuk memadamkan kobaran api terlebih dahulu agar tidak mengancam tangki-tangki BBM yang lain dan juga tidak mengancam keselamatan warga. Alhamdulillah Api telah dapat dipadamkan tadi pagi," tuturnya.
Presiden mengatakan ia telah menginstruksikan agar peristiwa kebakaran itu diinvestigasi lebih lanjut, dan juga telah mendapatkan laporan dari para pejabat terkait tentang langkah-langkah selanjutnya guna menjamin ketersediaan BBM di wilayah Jabodetabek.
"Saya berharap masyarakat bisa memahami dan tenang. Yang penting kita padamkan api itu dan kita jaga kesinambungan dari `supply` bahan bakar minyak," demikian Presiden.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009