Palu (ANTARA News) - Sekitar 50 jurnalis yang tergabung dalam "Forum Wartawan Palu Tolak Pemadaman Listrik Bergilir", di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu malam, menggelar aksi damai guna mendesak PLN setempat menghentikan pemadaman bergilir yang dinilai semakin meresahkan.
Aksi tersebut dimulai dari Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu di Jalan Rajawali Nomor 28.
Puluhan wartawan dan sejumlah warga yang ikut aksi itu berjalan kaki sambil masing-masing menyalakan lilin hingga ke kantor PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terletak di Jalan RA Kartini.
Dalam aksi itu, wartawan juga memberikan selebaran berisikan tuntutan kepada PLN.
Koordinator aksi, Syarif Latadano, dalam orasinya di halaman kantor PLN mengatakan masyarakat sudah jenuh mengalami pemadaman bergilir yang berlangsung hingga 16 jam setiap harinya.
"Bagaimana mau bekerja jika listrik sering padam," katanya.
Dia mengatakan pemadaman listrik juga membuat sejumlah perusahaan media menunda pencetakan surat kabar hingga menunggu listrik menyala.
"Kasihan para pelanggan yang terpaksa membaca koran pada siang hari, seharusnya koran itu bisa dibaca pada pagi hari," paparnya.
Abdullah, seorang peserta aksi menuntut agar konsumen membayar tagihan listrik dengan setengah harga. "Kami tidak akan bayar penuh karena pemadaman listrik lebih sering daripada menyala," ujarnya.
Manajer PLN Cabang Palu I Nyoman Sudjana yang menemui peserta aksi mengatakan pemadaman yang terjadi selama ini disebabkan oleh perawatan boiler Unit I pada PLTU Panau.
Selain itu, katanya, stok batu bara juga dalam kondisi kritis sehingga pemadaman bergilir terpaksa dilakukan.
"Keadaan itu menyebabkan suplai PLTU ke PLN hanya 8 MW. Dalam kondisi normal PLTU bisa menyuplai daya sebesar 25 MW," kata Nyoman menjelaskan.
Mengenai pembayaran setengah harga, Nyoman mengatakan konsumen membayar rekening setelah menggunakan listrik. "Jadi, selama pemadaman terjadi otomatis tagihan juga berkurang," tuturnya.
Usai mendengar penjelasan tersebut, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib dengan kawalan sejumlah petugas kepolisian.
Sebelum bubar, peserta aksi memberikan sejumlah lilin kepada Manajer PLN sebagai tanda keprihatinan. (R026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010