Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan, tersangka teroris yang ditembak mati di Cikampek, Jawa Barat, diduga terlibat kasus pemboman JW Marriott dan Kedutaan Besar Australia.

"Merupakan jaringan teroris lama yang diduga terlibat dalam kasus pemboman di Kedubes Australia dan JW Marriott," kata Kapolri di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Kapolri mengungkapkan, kedua teroris itu adalah Maulana dan Saptono. "Ini merupakan lanjutan dari operasi penggerebekan teroris di Aceh serta penangkapan 12 teroris sebelumnya (di sejumlah tempat di Jakarta dan Bekasi 6 Mei 2010)," kata Kapolri.

Ia mengatakan, barang bukti yang ditemukan berupa peluru dan sejumlah senjata, namun Bambang belum menjelaskan rinci proses penangkapan teroris di Cikampek itu karena operasi belum selesai.

"Nanti kalau semua sudah selesai akan kita sampaikan ke publik," katanya.

Sementara itu Kepala Biro Pers Media Sekretaris Negara, DJ Nachrowi yang menyampaikan pesan Kapolri mengatakan dari enam tersangka teroris yang melakukan perlawanan, lima orang diantaranya tewas di Cikampek dan Cawang (Jakarta).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang juga mengatakan, dua orang tersangka teroris tewas dalam kontak tembak antara polisi dengan kelompok teroris di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu sore.

"Kontak tembak terjadi karena mereka melawan polisi yang hendak menangkapnya," katanya.

Dari tangan tersangka yang diduga terlibat kasus latihan kemiliteran di Jantho, Aceh Besar, Februari 2010 itu polisi menyita satu pucuk senjata api laras panjang dan ribuan butir amunisi.

Aritonang menyatakan, Polri juga menangkap sejumlah tersangka yang terkait dengan kasus ini di Cililitan, Jakarta Timur, dalam waktu yang hampir bersamaan dengan kontak tembak di Cikampek.

D012*U002/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010