New York (ANTARA) - Rakyat Amerika Serikat (AS) pada Jumat (27/11) memasuki musim liburan di bawah tekanan kuat dari para pemimpin politik dan pejabat kesehatan untuk tinggal di rumah.
Mereka juga diminta menghindari pertemuan dan membatasi belanja Natal sambil menunggu vaksin COVID-19 yang dijanjikan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Jumat, mengisyaratkan bahwa obat pertama COVID-19 mungkin mendekati persetujuan pemerintah.
Isyarat itu terlihat dari unggahan pemberitahuan pertemuan darurat pada Selasa untuk memberikan suara menyangkut "alokasi pasokan awal vaksin COVID-19."
United Airlines telah mulai menyiapkan penerbangan khusus bagi pengiriman vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc agar obat tersebut dapat segera didistribusikan setelah disetujui, menurut seseorang yang mengetahui persiapan tersebut.
Infeksi COVID-19 dan rawat inap telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, mendorong tindakan tegas yang semakin agresif di banyak negara bagian AS.
Satu hari setelah negara-negara itu menjalani Thanksgiving yang kemeriahannya berkurang, mal-mal dan pedagang eceran yang memberlakukan aturan COVID-19 yang ketat membuat kunjungan orang di toko-toko saat hari belanja Black Friday terlihat berkurang.
"Ingat, jangan pergi ke keramaian. Berbelanja dari rumah saat Black Friday ini," Gubernur Kentucky Andy Beshear, menulis di Twitter. Imbauannya itu digaungkan oleh banyak pejabat negara bagian dan lokal.
Otoritas kesehatan Los Angeles County pada Jumat melarang semua pertemuan publik dan pribadi di luar anggota keluarga, kecuali untuk layanan gereja dan aksi protes. Warga didesak untuk tinggal di rumah "sebanyak mungkin".
Pada Jumat, ada sekitar 90.000 pasien yang dirawat karena COVID-19. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dalam sebulan terakhir di tengah peningkatan infeksi dan merupakan yang tertinggi sejak pandemi mulai muncul.
Mahkamah Agung Batalkan Aturan Gubernur New York
Mahkamah Agung AS pada Rabu (25/11) malam menyatakan perintah Gubernur New York Andrew Cuomo tidak konstitusional. Perintah Cuomo itu membatasi jumlah orang yang dapat beribadah di gereja dan sinagog di negara bagian tersebut.
Cuomo menganggap putusan itu "tidak relevan". Ia mengatakan keputusan itu disesuaikan secara sempit ke area tertentu yang tidak lagi tunduk pada batasan. Tetapi, putusan tersebut bisa mendorong tantangan hukum terhadap aturan serupa yang diterapkan menyangkut rumah ibadah di negara-negara bagian AS lainnya.
"Masuk akal untuk mengatakan bahwa putusan Mahkamah Agung ini memiliki implikasi yang lebih luas dan akan bijaksana jika para gubernur dipandu oleh putusan itu dalam setiap upaya untuk mengecualikan rumah ibadah untuk perlakuan berbeda," kata Randy Mastro, pengacara utama untuk Keuskupan Agung Katolik Brooklyn dalam kasus tersebut, kepada Reuters.
Wali Kota Washington, D.C. Muriel Bowser mengatakan minggu ini pembatasan COVID-19 terbaru menyangkut pertemuan juga diterapkan pada layanan keagamaan dalam ruangan, mengurangi jumlah maksimum anggota jemaat dari 100 orang menjadi 50 orang.
Beberapa pusat kesehatan dan unit perawatan intensif sudah kewalahan.
"Ini adalah kenyataan yang kita hadapi ketika COVID-19 dibiarkan menyebar tanpa terkendali. ICU penuh, jumlah petugas kesehatan tidak cukup," kata Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham di Twitter.
Gubernur Grisham telah memberlakukan lockdown, yang mewajibkan semua bisnis "tidak penting" ditutup dan penduduk tetap berada di rumah.
Pada Jumat, ada sekitar 880 orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 di New Mexico. Sebuah rumah sakit di Curry County sudah mencapai kapasitas di unit perawatan intensifnya minggu ini, menurut halaman Facebook kabupaten tersebut.
Beberapa politisi dan pakar kesehatan khawatir para warga Amerika yang bepergian untuk liburan Thanksgiving dapat menyebarkan penularan.
Banyak orang mengikuti nasihat untuk tinggal di rumah saat perayaan Thanksgiving pada Kamis (26/11). Tetapi, banyak juga yang lainnya memilih untuk bepergian, dengan mengatakan mereka bersedia mengambil risiko untuk menemui anggota keluarga.
Pada hari sebelum perayaan Thanksgiving, lebih dari 1,07 juta orang transit melalui bandar-bandar udara di AS. Jumlah itu merupakan yang tertinggi per hari sejak pandemi mulai muncul, menurut Badan Keamanan Transportasi.
Lebih dari empat juta orang melakukan perjalanan melalui bandara dari Minggu ((22/11) hingga Kamis, berkurang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai lebih dari 11 juta orang.
Sumber : Reuters
Baca juga: COVID-19 melonjak, rakyat Amerika rayakan Thanksgiving berskala kecil
Baca juga: Abaikan peringatan COVID-19, warga AS tetap berlibur Thanksgiving
Satgas ingatkan masyarakat untuk lakukan tes usai jalani liburan
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020