Timika (ANTARA News) - Dua kelompok warga Kwamki Lama kembali bentrok, Rabu petang di belakang Hotel Rimba Papua, sehingga sedikitnya lima orang terluka terkena panah dan harus dilarikan ke RSUD Mimika.
Salah seorang saksi, Jan Tinal menerangkan sekitar pukul 14.45 WIT seorang warga Tuni Kama Kwamki Lama bernama Elison Magai berjalan ke arah kawat duri belakang Hotel Rimba Papua untuk membuang hajat.
Mengetahui hal itu, sekitar 30 warga Jalan Mambruk II Kwamki Lama mendatangi Elison dengan membawa busur dan anak panah. Elison lalu berteriak meminta tolong, namun ia justru dipanah paha kirinya.
Mendengar warganya diserang, massa Tuni Kama datang ke lokasi itu dengan dilengkapi busur dan anak panah.
Aksi saling serang anak panah pun tak terhindarkan dan baru mereda setelah sejumlah anggota Polsek Mimika Baru mendatangi lokasi itu.
Polsek Mimika Baru lalu mengevakuasi lima warga yang terluka, yaitu Elison Magai, Demi Waker, Daniel Lup, Anti Murib, dan Sony Waker.
Guna mencegah bentrokan lanjutan antara kedua kelompok warga, Polsek Mimika Baru dan satuan Pengendali Massa Polres Mimika dikerahkan ke Kwamki Lama.
Bentrokan antara kedua kelompok warga di Kwamki Lama ini sudah berlangsung lama sejak 4 Januari lalu dengan sudah empat korban jiwa meninggal dunia.
Sejumlah kalangan menilai, meski konflik terus berlangsung di Kwamki Lama, Pemkab Mimika terkesan masa bodoh menyikapi soal ini.
Tokoh masyarakat Kwamki Lama, Stef Kulla beberapa waktu lalu mengecam sikap Bupati Mimika Klemen Tinal dan saudaranya yang menjabat Ketua DPRD, Trifena Tinal yang tidak pernah datang ke Kwamki Lama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Seorang pemimpin harus turun ke masyarakat kalau masyarakatnya mengalami kesusahan dan masalah, bukan lari meninggalkan masalah untuk bersenang-senang di luar daerah," katanya saat prosesi pembakaran seorang korban bentro itu. (*)
E015/A011/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010