Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Zainal Abidin, mengharapkan, warga Sulawesi Tengah tidak tersulut emosi dan tidak mudah terprovokasi terhadap kejadian yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Menurutnya, informasi yang didapatkan dari lokasi kejadian belum begitu valid, atau masih simpang siur. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak memberikan komentar di media sosial terkait kejadian tersebut.
Baca juga: 150 KK warga Desa Lemban Tongoa diungsikan pascapenyerangan OTK
''Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak memberikan komentar apa yang terjadi. Karena dalam artian kita belum menerima informasi yang utuh dan belum valid seratus persen'' terangnya di Palu, Sabtu.
Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan anjuran dan ajaran dari berbagai manapun. Sehingga FKUB mengutuk keras pelaku yang melakukan penyerangan di Desa Lemban Tongoa itu
''Kalaupun itu dilakukan adalah oleh oknum dan bukan ajaran agama,'' jelasnya
FKUB Sulteng sendiri tetap akan melakukan aktivitas untuk membina umat masing masing. PKUB Sulteng mengajak seluruh tokoh agama untuk mengajak umat tetap menjaga solidaritas, toleransi sesama umat beragama.
'' Kita harus jaga kerukunan yang saya kir siampai hari ini dapat dibina dan dijaga dengan baik di Provinsi Sulawesi Tengah," tambahnya.
Baca juga: Satu keluarga dibunuh OTK di Sigi , warga lain melarikan diri
Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020