Cianjur (ANTARA Nws) - Dua orang pengali pasir warga Kampung Kayumanis, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, tewas tertimbun saat tengah bekerja, Selasa.

Andi (30) dan Herman (45) kedua pengali naas itu, tewas tertimpa longsoran pasir setinggi 5 meter, saat sedang menggali pasir di Blok Ciguntur Desa Cipendawa, Pacet.

Informasi dihimpun, peristiwa yang sempat disembunyikan dari khalayak ramai itu, terjadi ketika hujan turun deras melanda kawasan tersebut. Tiba-tiba tebing di bagian atas tepat keduanya tengah mengali longsor.

Kedua tidak sempat menghidar karena longsoran tanah langsung mengubur keduanya. Saat ditemukan Andi yang sudah setahun bekerja sebagai kuli galian itu, mengalami retak di bagian kepala dan sobek.

Sedangkan Herman, selain mengalami patah tulang, tubuhnya tertusuk balincong alat penggali pasir hingga menembus tubuhnya.

Para pekerja lainnya yang melihat peristiwa itu, langsung melakukan pencarian terhadap kedua korban yang tertimbun sedalam 5 meter itu. Setelah keduanya ditemukan, kedua jasad korban di bawa ke rumahnya masing-masing.

Menjelang sore jasad keduanya di makamkan di tempat pemakaman umum di kampung tersebut. Sedangkan pihak keluarga sempat bungkam tentang peristiwa yang menimpa korban.

Bahkan media sulit untuk masuk ke lokasi yang selama ini, telah beberapa kali di tutup pihak terkait di Pemkab Cianjur karena telah acap kali menelan korban jiwa para pengalinya.

Empat (50) kakak kandung Andi, akhirnya angkat bicara, perihal musibah yang menimpa adik kandungnya itu. Pihak keluarga hanya bisa pasrah dan berharap pihak pengelola tambang, dapat membantu biaya pengajian hingga 100 harinya korban.

"Kami hanya bisa pasrah dan menerima takadir yang menimpa adik kami ini. Harapan kamu ada santunan dari pemilik atau pengelola tambang pasir," katanya dengan nada sedih.

Sedangkan pemilik hingga saat ini, ungkap Empat, baru memberikan uang duka sebesar Rp 2,5 juta, bagi kedua keluarga korban.

Sementara itu, Kapolsek Pacet AKP Sudarmadji melalui Wakapolsek Iptu Sutarna membenarkan kejadian itu. Saat ini pihaknya masih melakukan peyelidikan atas kasus tersebut. (K.FKR/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010