Padang (ANTARA News) - Kunjungan Kerja hari ke dua (Selasa) rombongan anggota Komisi V DPR RI melihat langsung persiapan jalan yang akan menjadi rute event internasional `Tour de Singkarak" II dijadwalkan pada 1-6 Juni mendatang.
Peninjuan jalan rute Tour de Singkarak itu, rombongan Komisi V DPR RI, didampingi Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Sumbar, Ir. Dody Ruswandy serta sejumlah penjabat lainnya, Selasa.
Rute tour de Singkarak II pada 2010 akan berlangsung selama sepekan awal Juni dengan totak jarak akan di tempuh sekitar 677 kilometer pada sembilan daerah.
Star Tour de Singkarak dari Kota Padang - Padangpariaman - Kota Pariaman -Kabupaten Agam - Kota Bukittinggi - Padangpanjang - Tanah Datar - Kota Sawahlunto dan Kabupaten Solok.
Rombongan Komisi V DPR yang dipimpin Ir. Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke Sumbar, Senin-Selasa meninjau sejumlah pembangunan infrastruktur di provinsi itu.
Rombongan Komisi V DPR RI, Selasa siang disambut Bupati Solok, Gusmal di rumah dinasnya yang menyampaikan program rencana pembangunan jalan serta proyek-proyek lainnya sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat di kabupaten itu.
Selanjutnya, rombongan menyaksikan secara langsung kondisi jalur Solok - Padang (Sitinjau Laut) yang cukup padat arus kendaraan, bahkan dalam perjalan kondisi macet dan terjadi tabrakan mobil, serta mobil yang terguling ke tebing.
Macet dan padatnya jalan Sitinjau laut mendapat perhatian serius dari rombongan komisi V DPRI RI, kesempatan tersebut rombongan juga mendengarkan ekspos dari Kadis Prasja dan Tarkim Ir. Dody Riswandi, tentang perencanaan pembangunan perbaikan jalan tikungan Sitinjau Laut.
Dody menjelaskan, jalan tingkungan pada pandorama I di Setinjau luat dalam tahap perbaikan, pasca terban akibat gempa 30 September 2009 yang menyebabkan kondisi badan jalan bertambah sempit.
Perbaikan jalan yang terban dilakukan secara bertahap karena tebing yang akan dibeton cukup tinggi, namun tidak berdampak mengganggu arus kendaraan.
Hari pertama kunjungan Komisi V DPR meninjau pengerjaan mega proyek Kelok Sembilan penghubung Kota Payakumbuh-Pekanbaru (Riau) serta melihat secara dekat kondisi jalan rusak akibat longsor di Lembah Anai.
Kunker hari pertama, anggota Komisi V dari Fraksi PAN DPR RI, H. A Bakri HM mengatakan, kunjungan yang dilakukan Komisi V DPR-RI adalah untuk melihat langsung kondisi riil pembangunan jalan kelok sembilan.
Jadi, hasil kunjungan yang telah dilakukan, kendala utama yang dihadapi, adalah masalah kekurangan dana yang terjadi akibat eskalasi kenaikan harga bahan material.
"Untuk pengerjaan tahap I jalan ini, harus segera dikebut dan dapat rampung pada tahun ini. Sedangkan untuk tahap selanjutnya, kita akan berusaha memaksimalkan anggaran yang ada," kata Bakri.
Bakri mengimbau agar dalam pembangunan jalan kelok sembilan yang tengah berlangsung saat ini, harus ada jaminan sertifikasi aman dari segala bencana.
"Sumbar merupakan kawasan rawan bencana. Sangatlah penting, pembangunan jalan kelok sembilan yang akan menjadi penghubung denyut nadi ekonomi masyarakat Sumbar dengan provinsi tetangga ini harus melalui kajian yang lebih mendalam, karena dana pembangunannya cukup besar," katanya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi V lainnya dari Fraksi PPP Epyardi Asda, menurutnya, saat ini Komisi V DPR-RI akan mencoba mengusulkan anggaran Rp80 miliar untuk melanjutkan pembangunan jalan kelok sembilan pada tahun 2010 ini.
Saat ini, tambah Epyardi, alokasi dana APBN yang telah dialokasikan sebesar Rp42 miliar. Dana ini dapat dialokasikan karena pertimbangan pembangunan jalan kelok sembilan telah cukup lama, yakni semenjak 2001 lalu.(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010