Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, mencatat jumlah pasien COVID-19 yang sembuh hingga Jumat, telah mencapai 24.821 orang.
Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, mengatakan jumlah pasien sembuh merupakan akumulasi dari pencatatan sejak 23 Maret 2020.
"Sejak 23 Maret-27 November 2020, pasien terdaftar sebanyak 27.550 orang, pasien sembuh 24.821 orang. Pasien terdata dari Tower 6-7," kata dia.
Pasien yang harus dirujuk ke RS lain sebanyak 472 orang dan pasien meninggal delapan orang.
Data terbaru, jumlah pasien yang dirawat inap di Tower 6-7 RSD Wisma Atlet yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini 2.249 orang, terdiri atas 1.126 laki-laki dan 1.123 perempuan.
Untuk Tower 4-5 yang baru dioperasikan pada pertengahan September 2020, jumlah pasien terdaftar hingga saat ini mencapai 16.289 orang, pasien sembuh 15.432 orang, dan pasien dirujuk RS lain dua orang.
Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai RS Darurat COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Maret 2020 yang memiliki total kapasitas untuk menampung 12 ribu orang.
Aris juga menyampaikan data terbaru pasien sembuh COVID-19 yang dirawat di RS Khusus Infeksi di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
RSKI Pulau Galang mencatat pasien rawat inap 311 orang (183 laki-laki dan 128 perempuan), terdiri atas 311 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, sementara pasien suspek nihil.
Rekapitulasi mulai 12 April-27 November 2020, pasien terdaftar 5.271 orang, 2.712 pasien sembuh, dan 2.225 pasien suspek selesai menjalani perawatan.
Ada 23 pasien yang memerlukan rujukan ke RS lain, sementara pasien yang meninggal dunia nihil.
RSKI Pulau Galang yang dibangun sejak 9 Maret 2020 untuk mengantisipasi melonjaknya pasien COVID-19 di Indonesia, telah diresmikan operasionalnya pada 6 April 2020.
Baca juga: Menjaga asa kewarasan di tengah lautan pasien COVID-19
Baca juga: Kemensos perkuat dukungan psikososial Rumah Sakit Wisma Atlet
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020