harus dikarantina terlebih dahulu paling tidak tiga hari
Kupang (ANTARA) - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan ke depannya asrama haji akan menjadi tempat untuk karantina umroh yang lama waktunya paling lama tiga hari.
"Karena memang kita sudah sepakat, bahwa sebelum berangkat umroh peserta umrohnya harus dikarantina terlebih dahulu paling tidak tiga hari," katanya saat meresmikan Gedung Asrama Haji Transit Kupang, di Kota Kupang, Jumat.
Oleh karena itu ujar dia, asrama haji yang ada di Kupang ke depannya juga setelah diresmikan bisa dijadikan sebagai lokasi karantina umroh bagi mereka yang mau berangkat umroh atau kembali dari umroh.
Hal ini dilakukan untuk memastikan status kesehatannya terkait COVID-19 sebelum berangkat dan sesudah kembali dari tempat umroh itu sendiri. Jika hasilnya positif maka, akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit (RS) terdekat.
"Di masa COVID-19 karantina harus disiapkan agar tidak ada yang kemudian kecolongan akibat terpapar COVID-19," tambah dia.
Baca juga: Menag sebut NTT dapat jadi tempat orang belajar toleransi
Baca juga: Menag resmikan kampus IAKN Kupang
Selain itu ujar dia sebagai sarana kegiatan agama, asrama haji memiliki peran strategis untuk meningkatkan hubungan sosial dan pengetahuan bagi umat Islam dalam menjalankan kewajibannya.
Oleh karena itu ia meminta agar Kanwil Kementerian Agama NTT selaku pengelola asrama haji membuat asrama haji mengambil peran dalam penguatan toleransi dan moderasi untuk agama.
"Ini penting karena begitu saya tahu bahwa mahasiswa Papua itu ditempatkan di sini, itu luar biasa sekali," tutur dia.
Jadi menurut Fachrul jika asrama haji itu hanya untuk umat Islam saja maka salah sekali sebab di NTT ujar dia, justru menjadi tempat bagi umat Kristen dan Katolik. Inilah yang menurut dia menunjukkan suatu toleransi.
Terkait asrama haji yang diresmikan, ujar dia merupakan asrama haji setingkat hotel berbintang tiga, dimana memiliki 42 kamar dengan jumlah tempat tidur mencapai 168 tempat tidur.
Ia juga menyempatkan diri untuk meninjau kamar-kamar tersebut, bahkan sempat melihat langsung dapur yang ada di asrama haji tersebut.
"Ini sudah sangat luar biasa sekali. Tinggal dibenahi lagi. Tadi dapurnya belum rapi, mungkin karena masih sangat baru, jadi pelan-pelan pasti akan dirapikan," tambah Purnawirawan TNI tersebut.
Baca juga: Menag: perayaan Natal dilakukan dengan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Munas MUI, Menag berpesan penguatan Islam moderat
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020