Kuala Lumpur (ANTARA News) - Enam menteri Indonesia, dipimpin Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Selasa, bertemu dengan kolega mereka di Kuala Lumpur, Malaysia untuk memuluskan pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan PM Najib Tun Razak di kota itu 18 dan 19 Mei mendatang.
Bersama Hatta Radjasa, lima menteri Indonesia yang terlibat dalam pertemuan itu masing-masing Menteri Perdagangan Marie Pangestu, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menakertrans Yahya Muhaimin, Menteri Pertanian Suswono, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.
Dari pihak Malaysia diwakili oleh Mustapa Mohamed, Menteri Keuangan Nor Mohamed Yakcop, Menteri Sumber Manusia Subramaniam, Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Noh Omar.
Usai pertemuan, Menko Hatta Rajasa mengatakan,"Penting sekali pertemuan ini. Dalam rangka sukseskan kunjungan presiden susilo Bambang Yudhoyono dengan PM Najib Tun Razak dalam rangka pertemuan konsultasi tahunan ke-7, 18-19 Mei 2010 di Kuala Lumpur."
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak mengevaluasi kemajuan dari pertemuan konsultasi tahunan ke-6 di Jakarta. Selain itu, MOU ketenagakerjaan harus sudah selesai dan ditandatangani saat kedua kepala pemerintahan bertemu.
Selain masalah MOU Ketenagakerjaan, masalah pajak ganda yang membebani bisnis kedua negara juga harus diselesaikan, visa pelajar, semuanya harus selesai sebelum kedua pemimpin bertemu, tegas Hatta.
"Selain itu, kami sepakat untuk membentuk joint committee yang monitor kemajuan dari berbagai kesepakatan kedua kepala pemerintahan. Joint committee ini nantinya akan membuat jadwal dan target penyelesaian dari kesepakatan kedua pemerintahan. Semuanya harus terukur," katanya.
"Indonesia punya mekanisme kerja seperti ini dengan negara lain, misalkan Korsel, tapi khusus Malaysia adalah negara tetangga, sahabat dan strategis maka kita harus sama-sama maju berkembang dan mensejahterakan kedua rakyatnya," kata Hatta, yang juga ketua umum DPP PAN.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010