Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat (PD) membutuhkan sosok pemimpin yang tidak sekedar muda dan pandai, tetapi juga tegas dan berani, kata Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Alfitra Salam.

"Agar tidak terus menerus digoyang dan memainkan strategi bertahan, PD harus dipimpin oleh sosok yang tegas dan berani, bukan yang lamban dan peragu," kata Alfitra di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, sebagai partai penguasa, PD semestinya juga menjadi pemegang kendali dalam setiap pengambilan keputusan strategis di pemerintahan, bukan sebaliknya seperti yang terjadi sekarang, seolah "tidak berdaya" menghadapi partai lain.

Menurutnya, hiruk pikuk kasus Bank Century merupakan contoh betapa rapuhnya pertahanan PD selama ini.

Meski memimpin koalisi besar di parlemen, Fraksi PD DPR RI gagal dalam melakukan lobi politik.

Dikatakannya, kalau PD ingin tetap memainkan peran dominan pada 2014, maka harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja partai.

"Kegagalan lobi dalam Pansus Century termasuk yang mesti dievaluasi," kata ketua harian Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) itu.

Terkait sikap PD yang memosisikan diri sebagai partai jangkar yang kuat di tengah, Alfitra mendukung sikap tersebut.

Namun, lanjutnya, "positioning" tersebut menuntut dinamika organisasi yang tinggi untuk menggerakkan mesin politik partai.

"PD juga harus lebih proaktif dan responsif terhadap berbagai permasalahan dalam masyarakat," katanya.

PD akan menggelar kongres di Bandung pada 21-23 Mei 2010. Salah satu agendanya adalah memilih ketua umum periode 2010-2015.

Hingga saat ini muncul tiga nama sebagai kandidat ketua umum yakni Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua FPD DPR Anas Urbaningrum, dan Menpora Andi Alfian Mallarangeng.

(T.S024/D011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010