Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan mendapatkan bantuan dana internasional sampai tiga miliar dolar AS untuk menanggulangi perubahan iklim, demikian Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), Rachmat Witoelar di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

"Melalui Advisory Group on Financing, Menteri Keuangan dan George Soros melaporkan Indonesia bisa mendapatkan 3 miliar dolar AS pada 2012 termasuk dana dari Norwegian," kata Rachmat.

Rachmat mengatakan Indonesia juga akan mendapatkan dana internasional sebesar satu miliar dolar AS.

"Kewajiban pendanaan akan segera terwujud sementara kewajiban penurunan emisi menunggu keputusan COP UNFCCC," katanya.

Kesepakatan Kopenhagen di Kopenhagen, Denmark, Desember 2009, menyebutkan penyediaan dana cepat sekitar 30 miliar dolar AS sampai 2012 untuk menanggulangi perubahan iklim bagi negara berkembang, negara tertinggal dan negara kepulauan kecil.

Akan tetapi dalam COP ke-15 itu belum diputuskan target bersama untuk penurunan emisi negara-negara sedunia.

Pada RDP dg komisi VII DPR RI tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan pemerintah Meksiko sebagai tuan rumah COP ke-16 di Cancun mengharapkan ada pelaksanaan pendanaan "fast start" sebagaimana ditetapkan Kesepakatan Copenhagen.

Gusti mengatakan pemerintah Indonesia sependapat dengan Meksiko, namun tetap dipertahankan negosiasi pada dua jalur yaitu "Adhoc Working Group on Kyoto Procokol" (AWG KP) dan "Adhoc Working Group on Long Term Cooperation Action" (AWG LCA).

"Pada saat ini sedang dipersiapkan secara lebih detil tentang posisi Indonesia untuk menghadapi pertemuan di Cancun," kata Gusti. (*)

N006/A025/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010