Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore terpuruk mendekati angka Rp9.100 per dolar, karena pelaku pasar melepas rupiah untuk membeli dolar yang dinilai lebih aman ketimbang mata uang utama lainnya.
Faktor utama pelaku pasar membeli dolar, karena mereka masih khawatir dan menunggu realisasi bantuan dana dari Dana Moneter Internansional (IMF) kepada Yunani yang sedang mengalami krisis keuangan, kata Analis Valas, Rully Nova di Jakarta, Selasa.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar merosot menjadi Rp9.088-Rp9.098 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.065-Rp9.075 atau melemah 23 poin.
Rully Nova mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah sebenarnya hanya aksi lepas rupiah untuk mencari untung, setelah dua hari lalu mata uang Indonesia menguat.
Selain itu juga Bank Indonesia (BI) tidak menginginkan rupiah berada di bawah level Rp9.000 per dolar, ujarnya.
Apabila rupiah berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, lanjut dia, maka posisi rupiah itu dinilai kurang menguntungkan bagi eksportir.
BI sendiri juga kurang menyukai apabila rupiah di bawah angka Rp9.000 karena akan mengurangi pendapatan negara dari ekspor, ucapnya.
Rupiah, menurut dia sepanjang pekan ini akan masih berkisar antara Rp9.050 sampai Rp9.150 per dolar.
(h-CS/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010